RANCANG ALAT PENINGKATAN EFISIENSI PENDINGIN DIRECT EVAPORATIVE DENGAN ANYAMAN SERAT ALAM BATANG PISANG
DOI:
https://doi.org/10.30651/resem.v3i1.21898Abstrak
Pada era sekarang ini kenyamanan menjadi suatu kebutuhan hidup. Kenyamanan di dalam beraktivitas didapatkan dengan tersedianya lingkungan yang bersih, sejuk, dan bebas polusi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat cooling pad berbahan yang ramah lingkungan yaitu serat alam batang pisang, sebagai pad untuk alat evaporative cooler, juga untuk mengetahui peningkatan efisiensi dan kelembapan relatif dari cooling pad. Penelitian dilakukan terhadap cooling pad yang dianyam dengan variasi anyaman vertikal horisontal berdasarkan kerapatan 3 mm, 5 mm, 8 mm. untuk fluida air cooler menggunakan air, kondisi udara di kisaran suhu 34°C – 40°C, , air cooler dia ambil data dengan pengambilan data yang dilakukan pada waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, Kerapatan 3mm uji 15 menit RH(%) adalah RH(%) = 49,80 %, Kerapatan 5mm uji 15 menit RH(%) adalah RH(%) = 41,80 %, Kerapatan 8mm uji 15menit RH(%) adalah RH(%) = 40,20 %, Nilai Kelembapan Udara (RH) pada penenelitian pada cooling pad menunjukkan nilai yang ideal. Kelembapan relatif berada pada rentang 40% - 60% pada perhitungan rumus standart Kelembapan Relatif (RH) yang tercantum pada Perka BMKG Nomor 04 tahun 2016 tentang Pengamatan dan Pengelolaan Iklim
Kata Kunci: pendingin, serat alam, evaporative cooler, cooling pad
Referensi
Bucklin, R. A., J. D. Leary, D. B. McConnell, and E. G. Wilkerson. (2016). Pad and Fan Greenhouse System Evaporating Cooling. Florida: University of Florida.
Climate - Something to Better Life(2024). Diakses pada 14 Januari 2024 dari https://www.climate4life.info/2022/05/kalkulator-menghitung-kelembapan-relatif-udara-dan-suhu-titik-embun.html
Glanville, Paul, PE Aleksandr Kozlov, PhD, ScD Valeriy Maisotsenko, PhD, ScD. (2011). Dew point evaporative cooling: Technology review and fundamentals. Des Plaines, IL: ASHRAE.
Higienis Indonesia. (2007). Diakses pada 14 Januari 2024 dari https://www.higienis.com/blog/humidity-guide/
Nurul FitriA. and YendriD., “Rancang Bangun Pelembab Udara Ruangan (Humidifier) berbasis Mikrokontroler”, chipset, vol. 4, no. 01, pp. 61-70, Apr. 2023.
Palmer, J. D., P.E., C.E.M., NRG Engineering. (2002). Evaporative Cooling Design Guidelines, Greyridge Farm Court Stony Point, NY: Continuing Education and Development, Inc. 9.
Permata, I Made Yudha, Hendra Wijaksana, dan Ketut Astawa. (2017). Analisa Performansi Cooling Pad dengan Penambahan Saluran Berbentuk Silinder dan Balok. Bali: Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA No. 301.
Selrianus (2008) Perencanaan pembuatan cooling pad untuk evaporative cooler, Petra Christian University, Surabaya, Indonesia. https://repository.petra.ac.id/13942/
Sunarwo.2016.Rancang Bangun Evaporative Cooling.Semarang : EKSERGI - Vol. 12, No. 1, Januari 2016;24-29, Politeknik Negri Semarang.
Thakur, BC, Dhingra, DP (1983). Parameters Influencing the Saturation Efficiency of an evaporative Rusten Cooler. UK: University of Glasgow College of Agriculture Bulletin. No.115.
Yunianto, Bambang. 2017. Pengaruh Air Semburan terhadap Efektivitas Direct Evaporative Cooling Posisi Horisontal. Semarang: ROTASI – Vol. 19, No. 1, Januari 2017:12−17, Universitas Diponegoro.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Rekayasa Sistem Energi dan Manufaktur (ReSEM)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.







