ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 15 SURABAYA MELALUI ASESMEN DIAGNOSTIK NONKOGNITIF
DOI:
https://doi.org/10.30651/pc.v1i1.28023Kata Kunci:
Asesmen diagnostik, diferensiasi, gaya belajarAbstrak
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memusatkan pada keheterogenan peserta didik yang perlu difasilitasi oleh pendidik untuk memaksimalkan bakat, minat, dan potensi yang setiap peserta didik miliki. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat menerapkan kegiatan berdiferensisasi dengan memfasilitasi setiap gaya belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil data berupa angket tentang gaya belajar peserta didik dalam asesmen awal non- kognitif yang telah dilakukan oleh peserta didik kelas VIII B di SMP Muhammadiyah 15 Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara dan angket. Subjek penelitian ini adalah 32 peserta didik kelas VIII B SMP Muhammadiyah 15 Surabaya. Teknik analisis data terdiri dari mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar peserta didik menunjukkan 47 persen visual, 31 persen auditori, dan 22 persen kinestetik. Rancangan pembelajaran bahasa Indonesia berdiferensiasi adalah pembelajaran menggunakan pendekatan TaRL dan CRT berbantu LKPD berdiferensiasi. Rancangan pembelajaran diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia berdiferensiasi materi menciptakan puisi. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi membuat peserta didik dapat belajar melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan sesuai gaya belajarnya.
Referensi
Ahmadi, H. A., & Supriyono, W. (2004). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
De Porter. (2009). Quantum learning: Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.
Bandung: Kaifa.
Ghufron, M. N., & Risnawati, S. R. (2013). Gaya Belajar. Yogyakarta: Pustakan Aksara. Hasrul. (2009). Pemahaman tentang gaya belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kountur, R. (2003). Metode penelitian. Jakarta: PPM.
Lailiyah, E. (2016). Pendekatan Differentiated Instruction untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP. Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika, 55–64.
Lu, L. (2021). DeepXDE: A deep learning library for solving differential equations. SIAM Review, 63(1), 208–228. https://doi.org/10.1137/19M1274067
Marlina. (2019). Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif. Universitas Negeri Padang.
Nasution, S. (2007). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawawi, H. H. (1993). Metode penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nini, S. (2012). Mengatasi kesulitan belajar pada Anak. Jogjakarta: Javalitera.
Putranti, N. (2007). Gaya belajar anda visual, auditori, atau kinestetik?. Diunduh dari: https://nuritaputranti.wordpress.com/2007/2/28/gaya-belajar-anda-visual- auditori-kinestetik/
Roebyarto. (2009). Mengenal gaya belajar anak. Diunduh dari: https://roebyarto.wordpress.com/2009/2/09/mengenal-gaya-belajar-anak/
Roestiyah, N. K. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, A. K. (2014). Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan. Jurnal Ilmiah Edutic, 1(1), 1–12.
Sugihartono. (2007). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sukadi. (2008). Progressive learning "learning by spirit". Bandung: MQS Publishing.
Ula, S. S. (2013). Revolusi Belajar: Optimalisasi kecerdasan melalui pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Wahyuningsari, D. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Rangka Mewujudkan Merdeka Belajar. Jurnal Jendela Pendidikan, 529–535.
Zagoto, M. (2019). Perbedaan Individu dari Gaya Belajarnya serta Implikasinya dalam pembelajaran. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 259–265.



