PENDIDIKAN KARAKTER PADA SEKOLAH DASAR BERBASIS ESTETIKA TEATER ANTONIN ARTAUD (KERESAHAN ZAMAN DAN PRODUKSI)

Authors

  • Purwanto Lephen Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Abstract

Teater merupakan media pembelajaran teori dan praktik yang berkaitan
dengan daya kreatif, kerjasama, religiusitas hingga pesan yang kontekstual.
Estetika Antonin Artaud menunjukkan teater sebagai media pengungkap pesan
zaman dan produksi yang berbasis teater tradisi. Tradisi teater untuk anak Sekolah
Dasar oleh Ki Hadjar Dewantara dalam bentuk sandiwara (drama dengan pesan
tersembunyi) disebut langen carita (cerita yang dimusikalisasi dan didendangkan).
Peserta 15 anak yang belum mengenal teater tradisi dalam waktu 30 jam berhasil
memotivasi dan memberdayakan siswa-siswi SD Negeri Sayidan Yogyakarta
karya teater tradisi Rara Ajonggrang, dapat menerapkan produksi teater tradisi
sebagai media penguatan dan praktik pendidikan karakter (percaya diri, mandiri,
bertanggung jawab, gotong royong, religius, berpikir kritis dan kreatif, inovatif).
Metode evaluasi deskriptif dengan kategori baik dan belum baik dalam pengusaan
elemen pertunjukan tradisi (menari, menyanyi, bermusik) dan berproduksi dengan
jumlah pembelajaran humanis. Hasilnya, rata-rata berkemampuan baik pada
awalnya hanya 4 peserta (3,923), yang menjadikan 12 peserta (11,7692) atau
meningkat 8 peserta (7,8462), sehingga materi teater tradisi (langen carita) dapat
diterima dan berhasil meberdayakan. Model lain untuk dibuat karya teater sebagai
media pemberdayaan karakter dengan teater tradisi dari daerah lain untuk
dipraktekkan, produksi dan mengungkapkan keresahan zaman seuai kemampuan
dan minat anak seusia 7 sampai 12 tahun.

 

Kata Kunci: teater; produksi; kreativitas, keresahan zaman; pendidikan
karakter

 

References

Amri, U., & Damaianti, V. S. (2017). Pengaruh Penggunaan Teknik Bermain Drama Melalui Teater

Tradisional Randai Berbasis Kepercayaan Diri Terhadap Kemampuan Apresiasi Drama.

EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 8(2), 186.

https://doi.org/10.17509/eh.v8i2.5141

Artaud, A. (2013). The Theatre and Its Double (ictor Cor). Alma Classics.

Dewantara, K. H. (2013). Karya Ki Hadjar Dewantara: Pendidikan (Bagian pertama). Universitas

Sarjana Wisata Taman Siswa Press.

Fajarina, N. Is., & Haryono, S. (2018). Makna Teks Drama Tari Langen Carita Jaka Tingkir. Greget:

Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan dan Tari2018, 17(2), 91–104.

Fitriyani;, Pranoto;, B. A., & Nurbaeti, R. U. (2020). Pengaruh Motivasi Belajar dan Percaya Diri

Terhadap Hasil Belajar Kelas V. Jurnal Ilmiah Kontekstual, 1(2), 29–35.

Kamal, M., & Huda, R. R. (2021). Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas I (N. Agustianto

(ed.)). Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Lintang, A. D., Sarjiwo, S., & Iswantara, N. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Langen

Carita Lakon Patine Arya Penangsang. Indonesian Journal of Performing Arts Education,

(1), 32–39. https://doi.org/10.24821/ijopaed.v1i1.4918

Neina, Q. A. (2019). Dongeng Abad 21: Modernisasi Sastra Anak Berbasis Psikologi Perkembangan.

Jurnal Sastra Indonesia, 7(3), 202–211. https://doi.org/10.15294/jsi.v7i3.29846

Noerliani, D. (2021). Evaluasi Pasca Pelatihan Kader Posbindu Ptm Angkatan I Di Latkesmas

Murnajati Tahun 2020 Dengan Pendekatan Model Kirkpatric. Community: Jurnal Pengabdian

Kepada Masyarakat, 1(1), 42–56. https://doi.org/10.51878/community.v1i1.508

Prusdianto. (2018). Pendidikan Seni Teater: Sekolah, Teater dan Pendidiknya. Tanra:Jurnal Desai

Komunikasi Viisual, 5(1), 29–37.

Purnama, A. S., Maarifarsyah, M. K., Nengsih, P. R., Desiana, D., Putra, Y. G. H., & Anggraini, G.

(2020). Pendidikan Karakter Melalui Seni Teater Berbasis Kearifan Lokal Secara Daring

untuk Anak-Anak Kampung Kumuh Pasar Keramat. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian

Masyarakat, 3(2), 351–359. https://doi.org/10.35568/abdimas.v3i2.971

Purwanto, L. (2023). Reformulasi Riset Penciptaan Keaktoran Teater, dalam Tonil: Jurnal Kajian

Sastra, Teater dan Film, 20(1), 21–36.

R. M. Pramutono. (2000). Ide untuk Menyusun Proposal Penelitian Seni Tari. Greget: Jurnal

Pengetahuan dan Penciptaan dan Tari, 2(2, Desember). https://doi.org/10.33153/grt.v2i2.235

Ramli, A. (2021). Nilai-nilai Pendidikan dalam Pertunjukan Teater Rakyat Kondobuileng. Publikasi Pendidikan, 11(2), 117. https://doi.org/10.26858/publikan.v11i2.20451

Saaduddin, S., Novalinda, S., Yuliza, F., & Pramayoza, D. (2019). Teater Boneka Wayang Sayur :

Pemanfaatan Sayuran Sebagai. Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5458(2), 161–

https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Batoboh/article/view/2500

Srisudarso, M., & Nurhasanah, E. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler

Drama (Teater). Biormatika: Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang, 4(1, Februari), 1–30.

www.journal.uta45jakarta.ac.id

Susilawati Sj, D., Maarif, M. A., & Zamroni, A. (2021). Strategi Pengembangan Program

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic

Education, 2(1), 20–40. https://doi.org/10.31538/tijie.v2i1.21

Wastap, J. (2019). Teater Sebagai Media Komunikasi Pendidikan. Jurnal ASPIKOM, 3(6), 1124.

https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i6.414

Zebua, E., Nita, O., & Naini, I. (2022). Pendidikan Karakter dalam Pertunjukan Seni Teater :Bangku

Kayu dan Kaku yang Tumbuh di Situ" Sutradara Yusril. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa

Sastra dan Pengajarannya, 6(1), 164–175.

https://doi.org/https://doi.org/10.31539/kibasp.v6i1.4893

Published

2023-08-09