IMPLEMENTASI PROGRAM BEASISWA DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNTUK AMAL USAHA KESEHATAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI WUJUD SINERGI ANTAR MAJELIS

Penulis

  • Dirwan Suryo Soularto Universitas Muhammadiyah Surabaya
  • Ekorini Listiowat Universitas Muhammadiyah Surabaya

Abstrak

Salah satu pusat keunggulan yang diusung Muhammadiyah adalah gerakan pelayanan kesehatan. Tercatat lebih 94 rumah sakit dan 209 klinik Muhammadiyah maupun ’Aisyiyah yang aktif di seluruh Indonesia. Namun saat ini, tidak sedikit klinik maupun RS Muhammadiyah dan Aisyiyah terpaksa tutup atau collaps karena beberapa faktor, salah satunya adalah tidak adanya dokter internal (kekurangan SDM), serta jejaring dengan sesama AUMAKES dan fakultas kedokteran-kesehatan perguruan tinggi Muhammadiyah (FK PTM) lemah atau bahkan mungkin belum ada. Sampai tahun 2018 jumlah PTM penyelenggara pendidikan dokter mencapai 12 PTM dengan kelulusan dokter bisa mencapai 800 orang/tahun. Jumlah itu akan meningkat mengingat dari 12 FK PTM, baru ada 8 FK yang meluluskan dokter. Kondisi ini perlu perhatian lintas majelis, terutama Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan bersama dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum yang mempunyai peranan yang sangat penting. Program Beasiswa Dokter Muhammadiyah UMY. Program Beasiswa Dokter Muhammadiyah UMY, diimplementasikan sejak tahun 2011 hinga saaat ini dengan 2 pola, yakni beasiswa profesi dan beasiswa panti asuhan dan pondok pesantren Muhammadiyah bagi mahasiwa dokter dan dokter gigi. Sinergi antara majelis diwujudkan dalam pengelolaan dan pembinaan mahasiwa hingga penempatan serta pembinaan maupun pengawasan semasa masa pengabdian. Program Beasiswa Dokter Muhammadiyah merupakan kerjasama antar majelis dan institusi di bawahnya. Melalui kerjasama lintas majelis, tujuan institusi pendidikan dalam mencetak tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi, ners, apoteker, bidan dll.) tidak hanya menghasilkan tenaga yang kompeten dalam keilmuwannya, tetapi juga mewujudkan kader Persyarikatan Muhammadiyah, sehingga permasalahan kekurangan sumber daya di AUMAKES bisa teratasi.

Biografi Penulis

Dirwan Suryo Soularto, Universitas Muhammadiyah Surabaya

Program Studi Pendidikan Dokter

Ekorini Listiowat, Universitas Muhammadiyah Surabaya

Program Studi Pendidikan Dokter

Referensi

-

Unduhan

Diterbitkan

2018-05-04

Terbitan

Bagian

Artikel