PERBEDAAN PENGARUH TABATA TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA REMAJA
Abstrak
Latar Belakang : Pola makan yang tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara masuknya energi dan pengeluaran energi, hal ini yang akan membuat penumpukkan lemak dan berakibat terjadinya peningkatan berat badan. Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh tabata training dan circuit training terhadap penurunan berat badan pada remaja. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre test dan post test two group design. Jumlah sampel yang digunakan 24 remaja dengan randomize sampling. Kelompok I diberikan tabata training dilakukan selama 3 kali seminggu selama 4 minggu dan kelompok II diberikan circuit training dilakukan selama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Alat ukur menggunakan timbangan. Hasil : Hasil hipotesis I menggunakan Paired Sample T-Test diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05) dan hasil hipotesis II menggunakan Paired Sample T-Test diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaru tabata training dan circuit training terhadap penurunan berat badan pada remaja. Hasil hipotesis III menggunakan Independent Sample Test diperoleh nilai p = 0,810 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh tabata training dan circuit training terhadap penurunan berat badan pada remaja. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh tabata training dan circuit training terhadap penurunan berat badan pada remaja. Saran : Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
Penulis
Hak Cipta (c) 2025 Hasriana Hasriana

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah: Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)