ANALISA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN PRAKTIK FISIOTERAPI MANDIRI BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 65 TAHUN 2015
Abstrak
Latar Belakang : Permasalahan kesehatan masyarakat yang terkait dengan mobilitas dan fungsi masih sangat banyak dan belum dapat dituntaskan. Menurut Permenkes Nomor 65 Tahun 2015, praktik mandiri diizinkan untuk memberikan fisioterapi tingkat pertama (primer) atau tingkat lanjutan untuk menyelesaikan masalah gerak dan fungsi. Tujuan penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kebijakan yang berlaku untuk praktik fisioterapi mandiri di Palembang berdasarkan Permenkes Nomor 65 Tahun 2015. Metode penelitian : Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan dilakukan dari Januari hingga April 2024. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan semua praktisi fisioterapi mandiri di Kota Palembang menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan studi dokumen. Â Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa input seperti kebijakan Permenkes Nomor 65 Tahun telah dikomunikasikan, sarana dan prasarana cukup, tetapi sumber daya masih terbatas. Proses implementasi kebijakan pelayanan praktik fisioterapi mandiri, sudah cukup banyak tenaga fisioterapi yang memahami dan mengimplementasikannya dengan baik. Simpulan : Sesuai dengan output yang diperoleh, Permenkes Nomor 65 Tahun 2015 sudah pernah disosialisasikan oleh organisasi profesi setempat sehingga dalam perencanaan dan penerapannya saat diimplementasikan dalam praktik mandiri telah menyesuaikan dengan kebijakan yang ada.
Artikel teks lengkap
Penulis
Hak Cipta (c) 2024 Yuniar Ali, Ken Siwi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah: Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)