Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Stunting Pada BADUTA

Penulis

  • Filsya Khoirina Fildzah Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
  • Ahmad Yamin Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
  • Sri Hendrawati Departemen Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v5i2.3352

Kata Kunci:

Baduta, pencegahan stunting, perilaku ibu

Abstrak

The purpose of this research was to identified the behavior of mothers in the prevention of stunting on under two years baby in Cipacing Village, Jatinangor, Sumedang District.

This research used quantitative descriptive methods. The population of this study was the mother who had a baby 0-2 years in Cipacing Village, Jatinangor, Sumedang District. The samples in this study were 218 people using proportional stratified random sampling. The data were collected using a likert scale  questionnaire, analyzed using frequency distribution based on the mean value, then presented in proportion form.

The results showed the behavior of mothers in the stunting prevention of 53.07% had good category on stunting prevention behavior, with the highest result was drinking water and household food management sub variable with 74.3% with good categories and the lowest was the hand washing with soap sub variable with a bad behavior category of 55%.

The advice for Public Health Center Institution was beside in terms of facilities but also should have a target in improving the behavior of mothers in stunting prevention through STBM-Stunting programs.

Biografi Penulis

Filsya Khoirina Fildzah, Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Program Profesi Ners

Ahmad Yamin, Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Departemen Keperawatan Komunitas

Sri Hendrawati, Departemen Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Departemen Keperawatan Anak

Referensi

Abebe, Z. (2016). Health extension workers’ knowledge and knowledge-Sharing effectiveness of optimal infant and young child feeding are associated with mothers’ knowledge and child stunting in Rural Ethiopia. Food and Nutrition Bulletin, 37(3), 353–363. https://doi.org/10.1177/0379572116651209.

Anisa, P. (2012). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibaru Depok tahun 2012. Skripsi Program Studi Gizi Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI.

Apriani, L. (2018). Hubungan karakteristik ibu, pelaksanaan keluarga sadar gizi (kadarzi) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian stunting (Studi kasus pada baduta 6 - 23 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sawit Kota Surakarta). Jurnal Kesehatan Masyarakat Undip, 6.

Bappenas. (2018). Pedoman pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten/kota. Kementrian Bappenas, (November).

Bloom, B.S. (1956). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals, handbook I cognitive domain. New York: Longmans, Green and Co.

Budiman. (2011). Hubungan sanitasi total berbasis masyarakat dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara. Jurnal Stikes A. Yani.

Chase. (2016). Multisectoral approaches to improving nutrition: Water, sanitation and hygiene. Technical Paper, the World Bank.

Davik, F.I. (2016). Evaluasi program sanitasi total berbasis masyarakat pilar stop babs di puksesmas kabupaten probolinggo. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 4, 107–116.

Devillya. (2015). Status stunting kaitannya dengan pemberian ASI eksklusif pada balita di Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Medika Respati, X, 60–64.

Djauhari. (2017). Gizi dan 1000 HPK. Jurnal Gizi Dan 1000 HPK, 13(2), 125–133. https://doi.org/10.22219/sm.v13i2.5554.

Friedman. (2014). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset, teori, & praktik. Jakarta: EGC.

Hafid, F. (2017). Efek program SBABS terhadap pencegahan stunting anak baduta di Kabupaten Banggai dan Sigi. Indonesian Journal of Human Nutrition, (October 2016), 79–87.

Humphrey, J.H. (2009). Child undernutrition, tropical enteropathy, toilets, and hand washing. The Lancet, 374. Retrieved from https://doi.org/10.1016/S0140-6736(09)60950-8.

Ibrahim, R. (2014). Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. Public Health Science Journal, VI(2), 424–436. https://doi.org/10.9734/EJNFS/2015/20911.

Kementerian Kesehatan RI. (2013a). Panduan manajemen pemberian (Edisi ke-2). Jakarta: Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Kementerian Kesehatan RI. (2013b). Riset kesehatan dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Situasi balita pendek. In Pusat data dan Informasi (p. 2). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). STBM stunting. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mufida, L., Widyaningsih, T.D., & Maligan, J.M. (2015). Prinsip dasar makanan pendamping air susu ibu ( MP-ASI ) untuk bayi 6-24 bulan: Kajian pustaka. Basic principles of complementary feeding for infant 6-24 months : A Review. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(4), 1646–1651.

Pukesmas Jatinangor. (2017). Data stunting Puskesmas Jatinangor. Sumedang.

Rah, J.H., Cronin, A.A., Badgaiyan, B., Aguayo, V., Coates, S., & Ahmed, S. (2015). Household sanitation and personal hygiene practices are associated with child stunting in rural India: A cross-sectional analysis of surveys. BMJ Open, 5(2). https://doi.org/10.1136/bmjopen-2014-005180.

Randremanana. (2016). Etiologiesm risk and, factors and impact of severe diarrhea in the under five in Moramanga. Plos One, 7, 11.

Rosha, B. (2016). Peran intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam perbaikan masalah gizi balita di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan, 44, 127–138.

Sartono. (2013). Hubungan kurang energi kronis ibu hamil dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Jogjakarta. UGM Jurnal Penelitian.

Schmidt, C.W. (2014). Beyond malnutrition: The role of sanitation in stunted growth. Environmental Health Perspectives.

Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. (2017). 100 Kabupaten/Kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (Stunting). Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2, 42. https://doi.org/10.15713/ins.mmj.3.

Senbanjo. (2011). Prevalence and risk factors for stunting among school children and adolescents in Abeokuta, Southwest Nigeria. No Title. Journal Health Population Nutrition, 64–370.

Setiawan, E. (2018). Artikel penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275–284.

Spears. (2013). Defecation an childhood stunting in form, an ecological analyisis of new data 112 district. Journal PLoS ONE.

Sudarmaji, L.F. (2013). Pengelolaan tempat pemrosesan akhir sampah Kabupaten Jombang dan kesehatan lingkungan sekitarnya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 45–53.

Supariasa. (2012). Penilaian status gizi, (Edisi ke-2). Jakarta: EGC.

Syahyuni, S. (2012). Frekuensi kunjungan ke posyandu dengan status gizi dan tumbuh kembang balita. Jurnal Stikes Yarsi.

Thomson, B. (2008). Nutrition through the life cycle. Wadswoth.

Thorn, G. (2010). Kehamilan sehat panduan praktis diet, olahraga, dan relaksasi bagi ibu hamil, dalam Setiorini, Amanda., & Kamah, Wahyuni R. (Eds), Practical parenting: Healthy pregnancy. Jakarta: Erlangga.

Torlesse. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16. Retrieved from http://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles.

Trihardiani. (2011). Faktor risiko kejadian berat badan lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang. Jurnal Program Sarjana Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro, Program Sa.

Umrah, D. (2013). Buku ajaran ketrampilan dasar praktik kebidanan. Malang: Intimedia.

UNICEF. (2013). Improving child nutrition - The achievable imperative for global progress. United Nations Children’s fund. https://doi.org/978-92-806-4686-3

Welasasih, B.D. (2012). Faktor yang berhubungan dengan status stunting. The Indonesian Journal of Public Health, 8, 99–104.

WHO. (2014). WHA global nutrion targets 2025: Stunting policy. Who Press.

Unduhan

Diterbitkan

2020-12-11