Implementasi Pola Asuh Autoritatif Dalam Menurunkan Kejadian Stunting
DOI:
https://doi.org/10.30651/jkm.v7i1.12408Kata Kunci:
Pola Asuh Autoritatif, StuntingAbstrak
Objective akibat dari kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada dibawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya (Wati & Sanjaya, 2021). kurang gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreatifitas dan produktifitas penduduk Rona dalam (Hasrul & Nurdin, 2020). Menurut Kusuma KE & Nuryanto dalam (Ulfa, 2020) menyatakan bahwa Masalah gizi yang dapat memperburuk kualitas hidup anak dalam pencapaian tumbuh kembang yaitu stunting. Stunting menjadi suatu permasalahan karena dihubungkan dengan peningkatan resiko kesakitan dan kematian, serta menyebabkan terhambatnya pertumbuhan mental dan perkembangan motoric (Ulfa, 2020)
Methods:  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain penelitian case control untuk mengidentifikasi subjek yang mengalami stunting (kelompok kasus) dan subjek yang tidak mengalami stunting (kelompok control). Penelitian dilakukan dengan cara survei, kuesioner dan wawancara baik variable independent Implementasi Pola Asuh Autoritatif (praktik pemberian makan, praktik kebersihan diri dan praktik pencarian pengobatan) dan variable devendent (Kejadian Stunting).
Results:   Tehnik pengambilan sampel untuk studi control tak berpasangan ditentukan dengan menggunakan rumus perhitungan besar sampel madiyono dalam (Yudianti & Saeni, 2017). Diperoleh sebanyak 51 sampel dengan perbandingan kasus dan control 1:1, sehingga jumlah kasus sebanyak 51 anak yang stunting dan sebagai control berjumlah 51 anak yang tidak stunting. Teknik pengambilan sampel secara systematic random sampling. Â
Conclusion: Â Ada hubungan antara implementasi pola asuh autoritatif (prektik pemberian makan dan kebersihan diri) dengan kejadian Stunting pada balitaReferensi
Harlistyarintica, Y., & Fauziah, P. Y. (2020). Pola Asuh Autoritatif dan Kebiasaan Makan Harlistyarintica, Y., & Fauziah, P. Y. (2020). Pola Asuh Autoritatif dan Kebiasaan Makan Anak Prasekolah. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 867–878. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.617
Hasanah, U. (2016). Pola asuh orangtua dalam membentuk karakter anak. Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2(2), 72–82. https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/view/pola-asuh-orangtua-dalam-membentuk-karakter-anak
Hasrul, H., & Nurdin, S. (2020). Pengaruh pengetahuan keluarga terhadap status gizi balita. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 147–156. https://doi.org/10.31101/jkk.797
Ulfa, E. H. (2020). No Titleتتتت. SELL Journal, 5(1), 55.
Wati, I. F., & Sanjaya, R. (2021). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Wellness and Healthy Magazine, 3(1), 103–107. https://doi.org/10.30604/well.144312021
Yudianti, Y., & Saeni, R. H. (2017). Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(1), 21. https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.9
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:Â Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)