PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PPKN MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN POWER POINT PADA SISWA KELAS IIIB SDN SIDOKARE 2 SIDOARJO
IMPROVING THE QUALITY OF PPKN LEARNING THROUGH THE MAKE A MATCH MODEL ASSISTED WITH POWER POINTS IN CLASS IIIB STUDENTS OF SDN SIDOKARE 2 SIDOARJO
DOI:
https://doi.org/10.30651/jses.v3i2.22122Kata Kunci:
Kualitas; Pembelajaran; Kooperatif Make A Match; PowerpointAbstrak
Tujuan PPKn adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni. Berdasarkan refleksi awal yang dilakukan bahwa guru belum bisa memanfaatkan media, siswa juga tidak fokus dengan penjelasan dari guru saat proses pembelajaran. Solusi untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan model Kooperatif Tipe Make A Match Berbantuan PowerPoint Model pembelajaran ini, merupakan salah satu jenis metode dalam pembelajaran kooperatif. Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang bisa mengembangkan kemampuan siswa dan keunggulan teknik ini adalah mampu menciptakan suasana belajar aktif, kondusif dan menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Rumusan masalah yaitu apakah dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Make A Match Berbantuan PowerPoint dapat meningkatkan Kualitas pelajaran PPKn?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, motivasi siswa, dan interaksi siwa. Variabel penelitian ini adalah hasil belajar, aktivitas siswa, motivasi siswa, dan interaksi siswa dalam pembelajaran PPKn.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IIIB SDN Sidokare 2 Sidoarjo. Teknik pegumpulan data ini berupa observasi, wawancara, dan metode tes. Data tentang aktivitas dan motivasi siswa serta kesesuaian skenario dalam proses pembelajaran menggunakan teknik observasi. Metode tes uraian untuk mendapatkan data prosentase siswa yang dapat menjawab benar dan salah. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian pada siklus I hasil belajar siswa pada siklus I ketuntasan siswa sebesar 60%, pada siklus II ketuntasan siswa meningkat menjadi 84,5%, serta menjadi 90% pada siklus III hasil belajar siswa mendapatkan rata-rata skor dengan kategori baik. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan sebesar 70,1%, pada siklus II meningkat menjadi 80,5%, serta menjadi 90% pada siklus III hasil aktivitas siswa kategori baik sesuai dengan persentase maksimal yang diharapkan. Motivasi belajar siswa pada silkus I sebesar 65,3%, pada siklus II meningkat menjadi 70% akan tetapi untuk motivasi belajar siswa masih belum mencapai persentase maksmimal yang diharapkan, pada silkus III sebesar 85% hasil motivasi belajar siswa kategori baik sesuai persentase maksimal yang diharapkan. Interaksi siswa pada siklus I sebesar 75%, pada siklus II meningkat menjadi 80,3%, serta menjadi 87,5% pada siklus III hasil interaksi siswa pada awal siklus sudah mencapai persentase maksimal yang diharapkan. Simpul melalui penerapan model Kooperatif Tipe Make A Match Berbantuan PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, motivasi siswa dan interaksi siswa kelas IIIB SDN Sidokare 2 Sidoarjo pada pembelajaran PPKn. Saran bagi guru untuk menerapkan model Make A Match tidak hanya pada mata pelajaran PPKn, tetapi juga pada mata pelajaran lain agar lebih efektif dan efisien.
Referensi
Amalia, N.F. (2013). Keefektifan Model Kooperatif Tipe Make a Match dan model CPS Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Motivasi Belajar, artikel dalam jurnal Kreano, ISSN: 2086-2334. hal 156.
Amir, M. F. (2015). Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar. Jurnal Math Educator Nusantara 1 (2), hal 159-169.
Amir, M. F., & , Sartika, S. B. (2017). Metodologi Penelitian Dasar Bidang Pendidikan. Sidoarjo: UMSIDA press.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014 Peneilitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD. Jakarta: Depdiknas
Daryanto. 2012. Media Pembalajaran. Bandung: PT. Saranan Tutorial Nurani Sejahtera.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi. Jakarta:
DepdiknasDepartemen Pendidikan Nasional. 2007. Standar Proses. Jakarta: Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn. Jakarta: Depdiknas
http://cenatcenutpgsd.blogspot.com/p/hakikat- dan-fungsi.html diakses pada tanggal 27 Maret pukul 19:30
Indriana, Dina. 2011. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Yogyakarta: Divapress
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional. http://pendidikanmerahputih.blogsot. com/2014/03/pengertian-model pembelajaran-make-match.html diakses pada tanggal 27 Maret 2023 pukul 18.34)
Rusman. (2014). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung; Alfabeta.
Suprijono, Agus . 2009. Cooperative Learning.Yogjakarta: Pustaka Belajar.
Penulisan daftar pustaka terdiri-dari nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, nama kota dan institusi penerbitan. Daftar rujukan diurutkan sesuai huruf pertama nama penulis (A-Z). Kata kedua dalam nama disepakati sebagai nama keluarga. Semua pustaka yang dirujuk dalam teks harus dituliskan dalam daftar rujukan. Daftar rujukan diutamakan merupakan artikel yang diambil dari jurnal / publikasi terbaru paling lama 5 tahun sebelum pengiriman artikel (paper submission). Cara penulisan rujukan: nama keluarga dan tahun (Pitunov, 2007). Jumlah refernsi minimal 10 sumber dari artikel jurnal.
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. 1976. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha nasional Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta
Jawa Pos. 22 April 2008. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3
Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam Memenuhi Kebutuhan Dunia Idustri. Transpor, XX(4): 54-5 (4): 57-61
Kumaidi. 2005. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 5, No. 4,
Kuntoro, T. 2006. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Semarang: Suatu Studi Berdasarkan Dunia Usaha. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: PPS UNNES
Pitunov, B. 13 Desember 2007. Sekolah Unggulan Ataukah Sekolah Pengunggulan ?
Majapahit Pos, hlm. 4 & 11
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam Seminar Lokakarya Penulisan artikel dan Pengelolaan jurnal Ilmiah, Universitas Lambungmangkurat, 9-11Agustus