Pengelolaan Limbah Popok Lansia menjadi Media Tanam dan Pupuk
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v1i1.8093Abstrak
Abstrak
Inkontensia pada lansia sering terjadi sehingga tidak mampu mengontrol kemih yang keluar. Dalam kondisi seperti itu, lansia membutuhkan popok. Namun penggunaan popok ini akan menimbahkan masalah karena akan menghasilkan limbah popok. Limbah popok berbahaya dan mempengaruhi kesehatan lingkungan. Maka, pengelolaan limbah popok menjadi taman dan pupuk sangat penting dilakukan untuk menghindari lingkungan yang tidak sehat dan bersih yang mempengaruhi kesehatan khususnya para lansia.
Kegiatan ini dilakukan di UPTD Griya Werdha, Jambangan, Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan dan daur ulang limbah sampah popok. Hasil dari pengabdian ini adalah dihasilkannya media tanam dan pupuk di di UPTD Griya Werdha, Jambangan, Surabaya
Â
Â
Kata Kunci: Limbah Popok, Media Tanam, Pupuk
Â
Referensi
Hatining, D., Sudarni, A., Ihda, N., & Nisa, F. (2014). Pelatihan dan sosialisasi pengolahan limbah diapres sebagai media tanam di Smk Al-Inabah Ponorogo. Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIPMA, 391–394. prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNHP/article/view/818%0D
Nawawi, M. I., Azizah, M. N., & Andhini, T. (2019). PELIPOB: PEMANFAATAN LIMBAH POPOK BAYI SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA TANAM.
Tirto. (2020). Jalan Panjang Gugatan Limbah Popok yang Mengotori Laut Jawa. https://tirto.id/jalan-panjang-gugatan-limbah-popok-yang-mengotori-laut-jawa-fCET
Yunus, N. M. (2019). Pengaruh Pemberian Kompos Berbahan Dasar Limbah Diapers (Popok Sekali Pakai) terhadap Pertumbuhan Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamina L.). 4(19), 24–28.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.