Implementasi Sustainable Development Goals: Upaya Pemberdayaan Pengrajin Tahu Melalui Pengolahan Limbah Industri Tahu Menjadi Nata De Whey
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v6i2.24123Abstrak
Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, yang menjadi sentra produksi tahu oleh masyarakat. Limbah cair tahu yang selama ini dibuang begitu saja, akan dimanfaatkan untuk pembuatan Nata de Whey yang sehat dan enak dimakan. Upaya pemberdayaan pengrajin tahu serta pemanfaatan dan pengolahan limbah industri tahu telah dilakukan oleh para Apoteker di Tinalan Kediri untuk meningkatkan nilai ekonomis limbah tahu. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dikenalkan varian tahu yang lebih beragan serta variasi kemasan yang semakin menarik. Metode pelaksanaan yang dilakukan terdiri dari 3 tahapan, yaitu:1) pemanfaatan limbah cair tahu dengan memberikan ceramah dan pemutaran video pembuatan Nata de Whey; 2) informasi tentang varian produk tahu, pengemasan dan label yang menarik dilakukan melalaui ceramah dan memberikan contoh pengemasan produk tahu; 3) cara pemasaran online dilakukan melalui ceramah kepada para pengrajin. Outcome yang diharapkan dari kegiatan adalah adanya peningkatan pemahaman para pengrajin yang ditandai dengan rata-rata nilai post test 60,05 %. Sedangkan output kegiatan berupa artikel di media massa, foto dan video dokumentasi, modul materi edukasi, serta artikel ilmiah yang terbit di jurnal nasional terindeks ISSN. Dengan meningkatnya pemahaman para pengrajin tahu tentang pemanfaatan dan pengolahan limbah cair tahu menjadi pangan sehat, maka diharapkan Sustainable Development Goals dapat tercapai khususnya kondisi good health and well-being serta partnership for goals di masyarakat.
Referensi
Ali A, Rahut DB. (2019). Healthy Foods as Proxy for Functional Foods: Consumers’ Awareness, Perception, and Demand for Natural Functional Foods in Pakistan. Int J Food Sci, 6390650. https://doi.org/10.1155/2019/6390650
Dhingra D, Michael M, Rajput H, Patil RT. (2012). Dietary fibre in foods: a review. J Food Sci Technol, 49(3):255–66. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23729846
Fithri CN, Hani R.H, Tri W, B. Baskoro, Moestijanto. (2001). Produksi Nata Dari Limbah Cair Tahu (Whey): Kajian Penambahan Sukrosa Dan Ekstrak Kecambah. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 2, No. 2: 74-78
Gil JDB, Reidsma P, Giller K, Todman L, Whitmore A, van Ittersum M. (2019). Sustainable development goal 2: Improved targets and indicators for agriculture and food security. Ambio; 48(7):685–98.
Holtzapple MT. (2003). Cellulose. In: Caballero BBT-E of FS and N (Second E, editor. Oxford: Academic Press, p.998–1007. Available from: https://www.sciencedirect.com /science/article/pii/B012227055X001851
Lattimer JM, Haub MD. (2010). Effects of dietary fiber and its components on metabolic health. Nutrients, 2(12):1266–89.
Mudgil D. (2017). Chapter 3 - The Interaction Between Insoluble and Soluble Fiber. In: Samaan RABT-DF for the P of CD, editor. Academic Press. p. 35–59.
Mulyasuryani A, Mustaghfiroh AM. (2019). Development of Potentiometric Phenol Sensors by Nata de CocoMembrane on Screen-Printed Carbon Electrode. J Anal Methods Chem.; 2019:4608135. https://doi.org/10.1155/2019/4608135
Putri BRT. (2014). Manajemen Pemasaran. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar
Uetani K, Koga H, Nogi M. (2019). Estimation of the Intrinsic Birefringence of Cellulose Using Bacterial Cellulose Nanofiber Films. ACS Macro Lett. 8(3):250–254. https://doi.org/10.1021/acsmacrolett.9b00024
Ernawati, Ernawati. (2011). "Pengembangan Produk Tahu Menjadi Tofu Chips (Kajian Jenis Bahan Baku, Suhu Penggorengan Dan Biaya Produksi)." Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian 1.1
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 tri widiandani, Suko, Juni

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.


