Implementasi Sustainable Development Goals: Upaya Pemberdayaan Pengrajin Tahu Melalui Pengolahan Limbah Industri Tahu Menjadi Nata De Whey

Penulis

  • Suko Hardjono Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Juni Ekowati Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Tri Widiandani Universitas Airlangga
  • A.Toto Poernomo Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Siswandono Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Widji Soeratri Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Mangestuti Agil Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Ninis Yuliati Program Doktor lmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga; Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
  • Anang Setyo Wiyono Program Doktor lmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga; Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
  • Adryansyah Suwarno Putra Program Magister Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Safira Elkania Putri Program Magister Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Feri Eko Pujiono Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

DOI:

https://doi.org/10.30651/hm.v6i2.24123

Abstrak

Kelurahan Tinalan,  Kecamatan Pesantren Kota Kediri, yang menjadi sentra produksi tahu oleh masyarakat. Limbah cair tahu yang selama ini dibuang begitu saja, akan dimanfaatkan untuk pembuatan Nata de Whey yang sehat dan enak dimakan. Upaya pemberdayaan pengrajin tahu serta pemanfaatan dan pengolahan limbah industri tahu telah dilakukan oleh para Apoteker di Tinalan Kediri untuk meningkatkan nilai ekonomis limbah tahu. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dikenalkan varian tahu yang lebih beragan serta variasi kemasan yang semakin menarik. Metode pelaksanaan yang dilakukan terdiri dari 3 tahapan, yaitu:1) pemanfaatan limbah cair tahu dengan memberikan ceramah dan pemutaran video pembuatan Nata de Whey; 2) informasi tentang varian produk tahu, pengemasan dan label yang menarik dilakukan melalaui ceramah dan memberikan contoh pengemasan produk tahu; 3) cara pemasaran online dilakukan melalui ceramah kepada para pengrajin. Outcome yang diharapkan dari kegiatan adalah adanya peningkatan pemahaman para pengrajin yang ditandai dengan rata-rata nilai post test 60,05 %. Sedangkan output kegiatan berupa artikel di media massa, foto dan video dokumentasi, modul materi edukasi, serta artikel ilmiah yang terbit di jurnal nasional terindeks ISSN. Dengan meningkatnya pemahaman para pengrajin tahu tentang pemanfaatan dan pengolahan limbah cair tahu menjadi pangan sehat, maka diharapkan Sustainable Development Goals dapat tercapai khususnya kondisi good health and well-being serta partnership for goals di masyarakat.

Biografi Penulis

Tri Widiandani, Universitas Airlangga

Dr. apt. Tri Widiandani, S.Si., Sp.FRS

Research Group Pengembangan Obat. Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Referensi

Ali A, Rahut DB. (2019). Healthy Foods as Proxy for Functional Foods: Consumers’ Awareness, Perception, and Demand for Natural Functional Foods in Pakistan. Int J Food Sci, 6390650. https://doi.org/10.1155/2019/6390650

Dhingra D, Michael M, Rajput H, Patil RT. (2012). Dietary fibre in foods: a review. J Food Sci Technol, 49(3):255–66. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23729846

Fithri CN, Hani R.H, Tri W, B. Baskoro, Moestijanto. (2001). Produksi Nata Dari Limbah Cair Tahu (Whey): Kajian Penambahan Sukrosa Dan Ekstrak Kecambah. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 2, No. 2: 74-78

Gil JDB, Reidsma P, Giller K, Todman L, Whitmore A, van Ittersum M. (2019). Sustainable development goal 2: Improved targets and indicators for agriculture and food security. Ambio; 48(7):685–98.

Holtzapple MT. (2003). Cellulose. In: Caballero BBT-E of FS and N (Second E, editor. Oxford: Academic Press, p.998–1007. Available from: https://www.sciencedirect.com /science/article/pii/B012227055X001851

Lattimer JM, Haub MD. (2010). Effects of dietary fiber and its components on metabolic health. Nutrients, 2(12):1266–89.

Mudgil D. (2017). Chapter 3 - The Interaction Between Insoluble and Soluble Fiber. In: Samaan RABT-DF for the P of CD, editor. Academic Press. p. 35–59.

Mulyasuryani A, Mustaghfiroh AM. (2019). Development of Potentiometric Phenol Sensors by Nata de CocoMembrane on Screen-Printed Carbon Electrode. J Anal Methods Chem.; 2019:4608135. https://doi.org/10.1155/2019/4608135

Putri BRT. (2014). Manajemen Pemasaran. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar

Uetani K, Koga H, Nogi M. (2019). Estimation of the Intrinsic Birefringence of Cellulose Using Bacterial Cellulose Nanofiber Films. ACS Macro Lett. 8(3):250–254. https://doi.org/10.1021/acsmacrolett.9b00024

Ernawati, Ernawati. (2011). "Pengembangan Produk Tahu Menjadi Tofu Chips (Kajian Jenis Bahan Baku, Suhu Penggorengan Dan Biaya Produksi)." Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian 1.1

https://radarkediri.jawapos.com/features/781280548/wajah-tinalan-setelah-menjadi-wisata-edukasi-kampung-tahu

https://regional.kompas.com/read/2021/08/10/131248678/menilik-potensi-kampung-tahu-sebagai-klaster-industri-produk-halal-di?page=all

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-31

Terbitan

Bagian

Artikel