Pemberdayaan Potensi Alam Desa Roworejo : UMKM Klanting Dan Geblek Dari Olahan Singkong
Abstrak
Roworejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia. Desa Roworejo memiliki potensi alam yang dapat diberdayakan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Potensi alam yang diberdayakan oleh masyarakat desa Roworejo adalah ubi kayu atau yang kita kenal salah satu jenisnya dengan sebutan singkong. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Artikel ini mendeskripsikan pemberdayaan potensi alam Desa Roworejo melalui UMKM yang mengolah singkong menjadi produk klanting dan geblek. Desa Roworejo dikenal memiliki sumber daya alam singkong yang melimpah, yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk mengembangkan usaha makanan olahan. Fokus utama artikel ini adalah bagaimana UMKM di desa tersebut berhasil meningkatkan perekonomian lokal dengan memanfaatkan potensi singkong melalui inovasi produk dan strategi branding. Pengabdian ini menunjukkan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), dapat membantu UMKM dalam memasarkan produk mereka lebih efektif. Dampak positif dari pemberdayaan ini mencakup peningkatan pendapatan masyarakat desa dan penguatan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.