Pendampingan Branding Digital Kelompok Disablilitas Rumah Produksi Sablon di Kota Surabaya
Abstrak
Rumah produksi sablon kelompok disablilitas yang bertepat di jalan tempel, Sukaharjo Kota Surabaya merupakan kelompok disablitas yang memiliki usaha bisnis kreatif. Usaha rumah produksi sablon milik Khamid salah satu dari beberapa penyandang disablilitas yang bergelut di bidang jasa kreatif. Rumah produksi kelompok disabilitas masih menggunakan alat manual yang penggunaannya terbilang susah. Kondisi ini sudah dijalani selama puluhan tahun, dia mengalami lumpuh kaki sejak lahir karena sakit polio. Permasalahan yang dihadapi oleh penggerak unit usaha mikro kecil dan menengah pada kelompok disablitas ini adalah minimnya peralatan dalam produksi yang lebih mudah dan aksebilitas, mengingat kelompok disablilitas ini terbatas dalam hal mobilitas. Selain Kurangnya strategi dalam branding produk, seperti logo produk serta foto produk. Serta kurangnya strategi pemasaran online dengan pemanfaatan marketplace. Pada permasalahan ini mitra memang masih melakukan penjulan secara konvensional, sehingga dalam hal pemasaran masih belum efektif. Terakhir, minimnya pelatihan serta pendampingan usaha khusus kelompok disabilitas dalam hal penjaringan konsumen tetap. Adapun beberapa kegiatan yang sudah kami laksanakan meliputi workshop pendampingan branding digital usaha, workshop pengelolaan keuangan usaha serta worshop alat bantu asistif. Bebrapa alat batu asistif mulai dari pengelolaan serta alat bantu sablon juga kami sediakan berdasarkan kebutuhan mitra. Implementasi digital marketing dan sistem keuangan untuk mitra. Hasil yang dicapai mitra memahami terakit dengan branding digital, alat bantu asistif dan pengelolaan keunagan, mitra memiliki ketrampilan dalam branding digital, penggunaan alat bantu asistif dan pengelolaan keuangan serta mitra memiliki pendapatan lebih banyak dalam usagha rumah produksi sablon.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.