Pemberdayaan Masyarakat dalam Penerapan Teknologi Aquaponik Untuk Meningkatkan Kualitas Kampung Kangkung Kang Bejo Di Balikpapan
Abstrak
Pengabdian masyarakat di Kampung Kang Bejo berfokus pada pengembangan sistem akuaponik sebagai solusi pertanian berkelanjutan di daerah dengan keterbatasan lahan dan air. Akuaponik, yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman, dipilih karena efisiensinya dalam penggunaan sumber daya serta kemampuannya menghasilkan sayuran hidroponik yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan diawali dengan survei lapangan dan sosialisasi kepada masyarakat setempat. Implementasi melibatkan pembangunan sistem akuaponik lengkap dengan teknologi baru seperti pemberi pakan otomatis dan pemantauan suhu air. Selama dua bulan, tim berhasil memasang instalasi, menebar benih ikan nila, dan menanam kangkung. Hasil menunjukkan ikan tumbuh dengan baik, namun tanaman kangkung memerlukan penyesuaian cahaya. Program ini diharapkan meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat setempat, serta mendukung Kampung Kang Bejo dalam meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024. Keberhasilan program juga menunjukkan potensi besar akuaponik sebagai solusi pertanian di lahan kering.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.