Pendampingan Penderita HIV Komunitas Gay Dan Waria Melalui Pendekatan Health Belief Model Berbasis Peer Group Learning Untuk Pencegahan Penularan Hiv Bersama Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiah Tambaksari Kota Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v5i2.22503Abstrak
Kegiatan pengabdian ini, dilakukan pada komunitas gay dan waria, jumlah Waria dan Gay yang berbagung serta berpatisipasi aktif dalam komunitas tersebut yaitu sebanyak 370 orang, terdiri dari 324 Waria (87,56%) dan 46 Gay (12,43%). Dimana anggota komunitas tersebut sebagian besar telah didiagnosa positif HIV. Namun kecenderungan perilaku berisiko seperti seks bebas, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat karena bisa menularkan virus HIV, baik kepada sesama gay dan waria yang belum terinfeksi HIV, maupun patner seksual mereka. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan melalui Health Belief Model (HBM) berbasis Peer Group Learning untuk pencegahan penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus). Metode pelaksanaan kegiatan, berupa ceramah, diskusi dan praktek. Jumlah peserta sebanyak 30 orang, kegiatan pengabdian dilakukan selama 2 hari, yang diberikan materi secara intraktif, dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap peserta. dibuktikan dengan perubahan signifikan antara perubahan tingkat pengetahuan hasil pretest pengetahuan tinggi 26,5% kemudian setelah post-test pengetahuan meningkat menjadi 91,2%. Sedangkan hasil pre-test sikap baik responden 15%, dan setelah post-test sikap baik meningkat signifikan menjadi 100%. Dengan demikian diharapkan dengan pengetahuan dan perubahan sikap yang dimiliki peserta, dapat mencegah sekaligus bisa m,enurunkan angka penularan kasus HIV di komunitas gay dan waria kelurahan pacara kembang, Surabaya.
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.