Sosialisasi Pemanfaatan Jagung Manis dan Kacang Hijau Bergerminasi sebagai Minuman Sehat Anti Stunting Di Kelurahan Mata Air
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v5i1.22047Abstrak
Abstrak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan termasuk salah satu wilayah dengan angka stunting tinggi di Sumatera Barat. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah rendahnya tingkat perekonomian serta kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kebutuhan gizi serta sumber-sumber alternatif untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Jagung manis dan kacang hijau bergerminasi merupakan alternatif yang dapat dipilih karena termasuk bahan pangan nabati dengan kandungan gizi tinggi dan mudah didapatkan sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah gizi buruk dan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Mata Air. Uraian kegiatan yang dilakukan adalah: 1) presentasi dan penyuluhan tentang kebutuhan dasar tubuh utama dan uraian tentang stunting, 2) penjelasan pemanfaatan susu nabati dari jagung manis dan kacang hijau bergerminasi sebagai alternatif murah dan terjangkau untuk mencegah dan mengendalikan kejadian stunting, 3) praktik pembuatan susu nabati dari jagung manis dan kacang hijau bergerminasi dengan dua pilihan kombinasi perbandingan (1:3 dan 1:1) dan 4) serahterima bahan segar kepada peserta sosialisasi agar dapat langsung dipraktikan di tingkat rumah tangga. Respon yang didapatkan selama kegiatan sangat positif, rata-rata peserta menyukai rasa susu nabati terutama dengan perbandingan 1 : 1 dan sangat antusias untuk mencoba dan menerapkan untuk konsumsi harian.
Kata kunci : gizi tinggi; konsumsi harian; susu nabati; tinggi protein
Unduhan
Diterbitkan
Versi
- 2024-06-10 (2)
- 2024-04-30 (1)
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.