Mandiri Busy Story Book Berbasis or Code Untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Tunagrahita di SLB Muhammadiyah Sidayu
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v5i1.20765Abstrak
Abstrak Siswa tunagrahita di SLB Muhammadiyah Sidayu memiliki tingkat kemandirian yang rendah sehingga diperlukan media pembelajaran yang cocok untuk mengatasiya. Mandiri Busy Story Book Berbasis QR Code merupakan salah satu jenis busy book yang memiliki alur cerita mulai dari bangun tidur hingga pulang sekolah yang dirancang untuk dapat meningkatkan kemandirian siswa tunagrahita yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa tunagrahita di SLB Muhammadiyah Sidayu dengan menggunakan Mandiri busy story book. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan utama yaitu pre-test, proses pendampingan, dan post-test. Hasil dari kegiatan pengabdian diketahui bahwa kemadirian siswa meningkat 90%. Pada pre-test, siswa rata-rata hanya menguasai 4 keterampilan meningkat menjadi 10 keterampilan dari 12 keterampilan yang ditargetkan. Keberhasilan tersebut terjadi karena media yang dirancang dapat membantu memperagakan kemandirian yang perlu dilatihkan kepada siswa sehingga siswa menjadi terbiasa dalam melakukan aktivitas kemandirian yang dibutuhkan.
Kata kunci: tunagrahita, Kemandirian, Busy Book
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.