Pendampingan Pemanfaatan Sisa Bambu Menjadi Arang dengan Reaktor Pirolisis Ke Masyarakat Desa Mojopurno untuk Meningkatkan Kemandirian Energi Bersih
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v4i1.17733Abstrak
Masyarakat pedesaan memilih kayu dan ranting sebagai bahan bakar kegiatan masak-memasak di dapur daripada menggunakan minyak atau bahan bakar lain. Namun karena asap yang ditimbulkan maka pemerintah menyediakan gas elpiji tabung sebagai pengganti bahan bakar kayu dan ranting tersebut. Biaya yang dikeluarkan menjadi bertambah karena gas tersebut harus dibeli, meskipun dengan harga subsidi. Sementara itu ketersediaan kayu, bambu dan ranting banyak tersedia di pedesaan. Cara yang dapat ditempuh ialah mengubah sampah kayu dan ranting menjadi arang. Acara ini diadakan untuk memperkenalkan teknologi reaktor pembuat arang dari bahan sisa-sisa kayu, bambu atau ranting-ranting dengan metode pirolisis. Reaktor dibuat dari drum bekas. Sudah banyak tercipta teknologi tepat guna yang terpublikasi di berbagai media sosial. Teknologi itu perlu diimplementasikan ke pihak yang membutuhkan. Di daerah Mojopurno banyak terdapat sisa-sisa kayu yang tidak terpakai yang umumnya dimanfaatkan secara sederhana sebagai kayu bakar di dapur. Panas yang diperoleh tidak maksimal. Banyak asap yang timbul berdampak tidak bagus bagi penghuni rumah, juga bagi bumi secara keseluruhan karena menambah emisi carbon. Dengan menjadikannya arang, maka pemanfaatan energi dapat maksimum, dan yang juga penting: nyaris tidak menimbulkan asap. Arang yang diperoleh dapat menjadi bahan bakar bersih di dapur, terutama bagi masyarakat di desa Mojopurno.Referensi
Elsaprike, J., Yahya, S. P., & Yuwana. (2018). Pembuatan arang dengan metode tungku piloris double burner menggunakan limbah kayu dengan metode Manduk di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. Naturalis , 7 (2), 33-40.
FAO. (1987). Carbonisation processes. Retrieved August 7, 2022, from Simple technologies for charcoal making: https://www.fao.org/3/ x5328E/x5328e05.htm
Iskandar, H., & Santosa, K. D. (2005). Cara pembuatan arang kayu: alternatif pemanfaatan limbah kayu oleh masyarakat. Jakarta: Center for International Forestry Research.
Montaño, C. D., & Dam, J. E. (2021). Potential of Bamboo for Renewable Energy: Main Issues and Technology Options. Beijing: International Bamboo and Rattan Organisation (INBAR).
Rodrigues, T., & Junior, A. B. (2019). Charcoal: a discussion on carbonization kilns. Journal of Analytical and Applied Pyrolysis
KemLHK. (2021, April 6). Dipetik Agustus 15, 2021, dari Pirolisis kayu Kumpang hasilkan kualitas arang terbaik: https:// www.menlhk. go.id/
Nagatch. (2019). Dipetik 7 1, 2021, dari https://www.youtube.com/watch? v=N69rU0DNth8
Pandey, A. (2015). Recent advances in thermochemical conversion of biomass. Amsterdam: Elsevier.
Sangsuk, S., Buatchong, C., and Suebsri, S. (2020). High-energy conversion efï¬ciency of drum kiln with heat distribution pipe for charcoal and biochar production. Energy for Sustainable Development , 59, 1-7.
Zaror, C. A., & Pyle, D. L. (1982). The pyrolysis of biomass: A general review. Prec. Indian Acad. Sci. (Ensg. Sci.) , 5, . 269-285
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.