Peningkatan Literasi Melalui Program Sapa Rabu Pagi Di SMP NU Sabilunnaja Kuripan
Abstrak
Minat baca merupakan hal yang paling dasar yang harus dimiliki seseorang, sehingga mampu menjadi pendukung dalam proses aktivitas membaca dan menulis siswa. Persoalan literasi yang terjadi adalah rendahnya minat membaca bagi siswa di sekolah yang diakibatkan beberaoa faktor yakni tentang minimnya fasilitas ruang baca, terbatasnya ketersediaan buku, peran serta guru pendamping dan minimnya inovasi program yang menarik siswa. Peningkatan kemampuan literasi ini merupakan aspek pendukung untuk mengasah kemahiran dalam membaca dan menulis. Melalui program SAPA Rabu Pagi Kampus Mengajar Angkatan 4 kami berupaya untuk membangun budaya memaca dan menulis sebagi upaya untuk meningkatkan literasi siswa di SMP NU Sabilunnaja. Sapa Rabu Pagi merupakan suatu program literasi sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan literasi, dengan memberikan selembar kertas yang terdapat bacaan mengenai teks berita, teks informasi, teks fiksi (cerpen, fabel, puisi, naskah drama) kepada siswa. Kemudian setiap siswa menjawab pertanyaan yang ada pada teks yang bertujuan untuk mengukur pemahaman murid atas apa yang telah dibacanya. Hasilnya, dengan adanya program literasi “SAPA Rabu Pagi†mampu mewujudkan pembiasaan membaca siswa di SMP NU Sabilunnaja, hal itu dibuktikan dari hasil post test dan Pre Test siswa mengalami kenaikan dari nilai rata-rata post test sebesar 18,64 dan terjadi peningkatan nilai post test siswa sebesar 39,09.
Referensi
Ati, A. P., & Widiyarto, S. (2020). Peran Literasi Bahasa Dalam Meningkatkan Minat Baca Dan Menulis. Peran Literasi Bahasa Dalam Meningkatkan Minat Baca Dan Menulis, 105–113.
Damayanti, N. P. A. (2021). Efektivitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Google Classroom Terhadap Minat Baca Saat Pandemi Covid-19. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 246–256.
Fahmy, Z., Purwo Yudi Utomo, A., Edy Nugroho, Y., Tetty Maharani, A., Akhla Alfatimi, N., Izmi Liyana, N., Galih Kesuma, R., & Titi Wuryani, dan. (2021). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Sastra Indonesia, 10(2), 121–126. https://doi.org/10.15294/jsi.v10i2.48469
Firmansyah, R., & Zain, M. S. (2021). Deskripsi Karakter Gemar Membaca Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Menengah Pertama. Journal Evaluation in Education (JEE), 2(1), 24–33. https://doi.org/10.37251/jee.v2i1.185
Fitriyanti, P. (2021). Penggunaan E-Book Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Menengah Pertama. Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 11(2), 170–177. https://doi.org/10.24176/re.v11i2.5325
Rahayu, A. P., & Pangestika, M. P. (2022). MENDONGENG Organisasi untuk Kerja Sama dipublikasikan Badan Pusat Statistik. 22(1). http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/didaktis/article/viewFile/12355/4711
Rahmawati, M., & Suryadi, E. (2019). Guru sebagai fasilitator dan efektivitas belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 4(1), 49. https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14954
Rohim, D. C., & Rahmawati, S. (2020). Peran Literasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 6(3), 230–237. https://doi.org/10.26740/jrpd.v6n3.p230-237
Saadati, B. A., & Sadli, M. (2019). Analisis Pengembangan Budaya Literasi Dalam Meningkatkan Minat Membaca Siswa Di Sekolah Dasar. TERAMPIL: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 6(2), 151–164. https://doi.org/10.24042/terampil.v6i2.4829
Suryabrata. (2002). Prosedur Belajar Mengajar Di Sekolah. Rineka Cipta.
Zati, V. D. A. (2018). Upaya Untuk Meningkatkan Minat Literasi Anak Usia Dini. Bunga Rampai Usia Emas, 4(1), 18–21.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.