Kegiatan Focus Group Discussion Dan Evaluasi Tingkat Pengetahuan Mengenai Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) Lintas Negara
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v4i2.15926Abstrak
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menargetkan sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan tubuh manusia. Akibatnya penderita HIV rentan terhadap banyak infeksi dan beberapa jenis kanker yang dapat dilawan dengan lebih mudah oleh orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Saat virus menghancurkan dan merusak fungsi sel kekebalan, penderita HIV secara bertahap akan mengalami imunodefisiensi. HIV merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah global. Stigma negatif masih sering melekat pada penderita HIV. Salah satu upaya untuk mengurangi stigma negatif pada penderita HIV adalah dengan memberikan focus group discussion kesehatan. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, dilakukan kegiatan focus group discussion kesehatan secara daring melalui media MS Teams. Peserta focus group discussion ini terdiri dari 6 orang peserta dari beberapa Negara diantaranya adalah Taiwan, Nigeria, Myanmar dan Indonesia. Selain melakukan focus group discussion, evaluasi tingkat pengetahuan mengenai HIV dari peserta juga dilaksanakan. Evaluasi tersebut dilakukan dengan menggunakan kuesioner HIV-KQ-18 yang berisi 18 pertanyaan mengenai penularan virus HIV. Rata-rata tingkat pengetahuan adalah 80.4% dan SD 4.713. Sehingga peserta yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 16.7%, peserta yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebesar 66.4% dan peserta yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebesar 16.7%. Oleh karena itu, masih diperlukan peningkatan tingkat pengetahuan. Dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman yang baik, terutama mengenai transmisi HIV, diharapkan stigma negatif terhadap penderita HIV dapat berkurang.
Kata Kunci: HIV, focus group discussion, stigma
Â
Referensi
Arifin, B., Rokhman, M. R., Zulkarnain, Z., Perwitasari, D. A., Manggau, M., Rauf, S., Noor, R., Padmawati, R. S., Postma, M. J., Massi, M. N., & van der Schans, J. (2022). Adaptation and validation of the HIV Knowledge Questionnaire-18 for the general population of Indonesia. Health and Quality of Life Outcomes, 20(1), 55. https://doi.org/10.1186/s12955-022-01963-5
Brew, B. J., & Garber, J. Y. (2018). Neurologic sequelae of primary HIV infection (pp. 65–74). https://doi.org/10.1016/B978-0-444-63849-6.00006-2
Carey, M. P., & Schroder, K. E. E. (2002). Development and Psychometric Evaluation of the Brief HIV Knowledge Questionnaire. AIDS Education and Prevention, 14(2), 172–182. https://doi.org/10.1521/aeap.14.2.172.23902
CDC. (2022). HIV Stigma. HIV. https://www.cdc.gov/hiv/basics/hiv-stigma/index.html
Justiz Vaillant, A. A., & Gulick, P. G. (2022). HIV Disease Current Practice. In StatPearls. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30521281
Machowska, A., Bamboria, B. L., Bercan, C., & Sharma, M. (2020). Impact of ‘HIV-related stigma-reduction workshops’ on knowledge and attitude of healthcare providers and students in Central India: a pre-test and post-test intervention study. BMJ Open, 10(4), e033612. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2019-033612
Situmeang, B., Syarif, S., & Mahkota, R. (2017). Hubungan Pengetahuan HIV/AIDS dengan Stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Kalangan Remaja 15-19 Tahun di Indonesia (Analisis Data SDKI Tahun 2012). Jurnal Epidemiologi kesehatan Indonesia, 1(2), 35–43.
https://doi.org/10.7454/epidkes.v1i2.1803
UNAIDS. (2020). Evidence for elimination HIV-related stigma and discrimination. Unaids, 1–84.
https://www.unaids.org/sites/default/files/media_asset/eliminating-discrimination-guidance_en.pdf
WHO. (2022). HIV. Newsroom. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids#:~:text=HIV continues to be a,2.0 million%5D people acquired HIV.
Yuliyanasari, N. (2017). Global Burden Desease – Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immune Deficiency Syndrome ( Hiv-Aids ). Qanun, 01(October 2016), 65–77. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/qanunmedika/article/download/385/294
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.