EDUKASI BAHAYA KOPI TERHADAP HASIL URINE PADA PASIEN KLINIK JATI LUHUR PANDAAN
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v3i2.14362Abstrak
Kopi merupakan minuman yang sudah melalui proses pengolahan dan ekstraksi dari biji tanaman kopi sehingga memiliki aroma khas. Kopi dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh jika dikonsumsi tidak secara berlebihan. Kafein yang terkandung didalam kopi, menjadikan minuman kopi memiliki partikel yang lebih banyak dibandingkan air putih Untuk mengurangi risiko terbentuknya sedimentasi yang abnormal akibat dari mengkonsumsi kopi, alangkah baiknya masyarakat tidak mengkonsumsi kopi secara berlebihan. Tujuan dari kegiatan edukasi ini yaitu: 1) Memberikan informasi tentang kandungan kopi, manfaat dan bahaya minum kopi berlebihan. 2) Memberikan gambaran akibat minum kopi terhadap hasil pemeriksaan urine. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalag presentasi dan diskusi. . Untuk mengukurtingkat pemahaman peserta dilakukan tahap penjaringan (pre-test), kemudian pengolahan data dan yang terakhir tahap evaluasi kegiatan (post-test). Kegiatan ini diikuti sebanyak 38 peserta. Hasil rat-rata yang didapat dari pre-test sebesar 55,73 poin dan rata-rata hasil post test sebesar 78,41 poin. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kandungan, bahaya dan akibat jika menkonsumsi kopi secara berlebihan. Kegiatan edukasi diharapkan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi kopi secara tidak berlebihanReferensi
Aziz, R. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan Sedimen Urin pada Penikmat Kopi di RT 10 RW 03 Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu Kota Kendari.
Bawazeer, N., & AlSobahi, N. (2013). Prevalence and side effects of energy drink consumption among medical at Umm AlQura University Saudi Arabia. The Internasional Journal of Medical Students, 8–104.
Bhara, M. (2009). Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Per Oral 30 Hari Terhadap Gambaran Histologi Hepar Tikus Wistar. Skripsi Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Dana Priska, N. (2020). Gambaran Kristal Kalsium Oksalat pada Urine Peminum Kopi di Kelurahan Baler Bale Agung Kabupaten Jembrana. Repository Poltekkes Denpasar.
Ernita. (2011). Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Terhadap Kejadian Hipertensi pada Laki - Laki di Kota Lhokseumawe Provinsi Nanggo Aceh Darussalam. In Minat Utama Gizi dan Kesehatan Program Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM.
Jan, S., & Monicque M., L. (2011). Effects of Caffeine on Sleep and Cognition. Progress in Brain Research, 190.
Massey, L. (2004). Acute Caffeine Effects on Urine Composition And Calcium Kidney Stone Risk In Calsium Stone Formers. American Urological Association, 555–558.
Maughan, R., & Griffin, J. (2003). Caffeine Ingestion and Fluid Balance : A Review. Medicine Journal Of Human Nutrition And Dietetics : The Official Journal Of The British Dietetic Association.
Safitri, E., & Fitranti, D. (2015). Hubungan Asupan Kafein dengan Kalsium Urin pada Laki-Laki Dewasa Awal. Jorunal of Nutrition College, 4(2), 458.
Sofiana, N. (2011). 1001 Fakta Tentang Kopi. Yogyakarta: Penerbit Cahaya Atma Pustama.
Sola, I. (2020). Gambar Sel Leukosit, Sel Eritrosit dan Bakteri pada Sedimen Urin Sopir BRT Semarang Koridor III. Repository Universitas Muhamadiyah Semarang.
Strasinger, S., & Lorenzo, M. (2017). Urinalisis dan Cairan Tubuh. EGC.
Yuliandari, W. (2015). Food Combining Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.