Skrining Kondisi Kesehatan Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Lumajang
DOI:
https://doi.org/10.30651/hm.v3i1.12598Abstrak
Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang masih aktif di wilayah Jawa Timur. Letusan Gunung Semeru pada Bulan Desember 2021 menyebabkan 51 korban jiwa dan 10.395 penduduk mengungsi. Walaupun kondisi darurat sudah berakhir, bukan berarti permasalahan masyarakat di sekitar Gunung Semeru sudah selesai. Salah satu yang terpenting adalah masalah kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan sekaligus untuk skrining penyakit yang diderita oleh masyarakat di Desa Sumbermujur, Lumajang. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa 85% pasien adalah perempuan dengan rentang usia terbanyak pada usia 18-60 tahun. Penyakit yang ditemukan diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas (35%), tekanan darah tinggi (16%), pegal linu (15%), infeksi saluran pernapasan bawah (9%), gangguan pencernaan (7%) dan penyakit lainnya (17%). Dapat disimpulkan, Infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyakit terbanyak yang ditemui pada masyarakat di Desa Sumbermujur pasca erupsi Gunung Semeru. Infeksi saluran pernapasan atas dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, serta disebabkan oleh menghirup abu vulkanik.
Kata Kunci: erupsi, Gunung Semeru, masalah kesehatan
Â
Abstract Mount Semeru is an active volcano in East Java. The eruption of Mount Semeru in December 2021 caused 51 death and 10,395 residents were displaced. Even though the emergency situation has ended, it does not mean that the problems of the community around Mount Semeru have been resolved. One of the most important is health issues. Therefore, this community service activity is focused on providing health services as well as screening for diseases suffered by the community in Sumbermujur Village, Lumajang. From the results of the activity, it is known that 85% of patients are women with the highest age range being 18-60 years old. Diseases found included upper respiratory tract infections (35%), high blood pressure (16%), aches and pains (15%), lower respiratory tract infections (9%), digestive disorders (7%) and other diseases (17%). It can be concluded, upper respiratory tract infection is the most common disease found in the community in Sumbermujur Village after the eruption of Mount Semeru. Upper respiratory tract infections can be caused by viral and bacterial infections, as well as caused by inhalation of volcanic ash.
Keywords: eruption, Mount Semeru, health problemsReferensi
Bento, T. P. F., Genebra, C. V. dos S., Maciel, N. M.,
Cornelio, G. P., Simeão, S. F. A. P., & Vitta, A. de. (2020). Low back pain and some associated factors: is there any difference between genders? Brazilian Journal of Physical Therapy, 24(1), 79–87. https://doi.org/10.1016/j.bjpt.2019.01.012
Breiman, R. F., Cosmas, L., Audi, A., Mwiti, W., Njuguna, H.,
Bigogo, G. M., Olack, B., Ochieng, J. B., Wamola, N., Montgomery, J. M., Williamson, J., Parashar, U. D., Burton, D. C., Tate, J. E., & Feikin, D. R. (2014). Use of Population-based Surveillance to Determine the Incidence of Rotavirus Gastroenteritis in an Urban Slum and a Rural Setting in Kenya. Pediatric Infectious Disease Journal, 33(Supplement 1), S54–S61. https://doi.org/10.1097/INF.0000000000000094
CDC. (2022). Key Facts About Volcanic Eruptions. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/disasters/volcanoes/facts.html#:~:text=Major health threats from a volcanic eruption&text=Health concerns after a volcanic,hazy conditions caused by ash.
Elliot, A. J., Singh, N., Loveridge, P., Harcourt, S., Smith, S., Pnaiser, R., Kavanagh, K., Robertson, C., Ramsay, C. N.,
McMenamin, J., Kibble, A., Murray, V., Ibbotson, S., Catchpole, M., McCloskey, B., & Smith, G. E. (2010). Syndromic surveillance to assess the potential public health impact of the Icelandic volcanic ash plume across the United Kingdom, April 2010. Eurosurveillance, 15(23). https://doi.org/10.2807/ese.15.23.19583-en
He, F. J., Tan, M., Ma, Y., & MacGregor, G. A. (2020). Salt Reduction to Prevent Hypertension and Cardiovascular Disease. Journal of the American College of Cardiology, 75(6), 632–647. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2019.11.055
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., Zhang, L., Fan, G., Xu, J., Gu, X., Cheng, Z., Yu, T., Xia, J., Wei, Y., Wu, W., Xie, X., Yin, W., Li, H., Liu, M., … Cao, B. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 395(10223), 497–506. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5
Kompas. (2021, December 4). “Gunung Semeru Meletus Hari Ini, Berikut Daftar Gunung Api Berstatus Waspada dan Siaga.†Kompas Media Online.
Kontan. (2021, December 22). Korban Meninggal Pasca Erupsi Semeru Bertambah Menjadi 51 Jiwa. Regional Kontan ID.
Lumajang. (2022). KEADAAN WILAYAH KABUPATEN LUMAJANG. Umajangkab.Go.Id. https://lumajangkab.go.id/main/gambaran
Rossier, B. C., Bochud, M., & Devuyst, O. (2017). The Hypertension Pandemic: An Evolutionary Perspective. Physiology, 32(2), 112–125. https://doi.org/10.1152/physiol.00026.2016
Žuškin, E., Mustajbegović, J., Jelinić, J., Pucarin-Cvetković, J., & Milošević, M. (2007). Effects of Volcanic Eruptions on Environment and Health. Archives of Industrial Hygiene and
Toxicology, 58(4), 479–486. https://doi.org/10.2478/v10004-007-0041-3
.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal perlu menyetujui beberapa persyaratan berikut:
1) Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.