Perbandingan Efektivitas Terapi Kombinasi (Candesartan Dengan Amlodipine) dan (Candesartan Dengan Nifedipine) Pada Pasien Hipertensi Di RS Lavalette Malang

Agung Permata (1), Putri Azzahra (2), Rudy Mardianto (3), Bagus Dadang Prasetiyo (4)
(1) Program Studi Sarjana Farmasi Klinis dan Komunitas, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW, Indonesia,
(2) Program Studi Sarjana Farmasi Klinis dan Komunitas, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW, Indonesia,
(3) Program Studi Sarjana Farmasi Klinis dan Komunitas, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW, Indonesia,
(4) Program Studi Sarjana Farmasi Klinis dan Komunitas, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr Soepraoen Kesdam V/BRW, Indonesia

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas kombinasi candesartan dengan amlodipine dan candesartan dengan nifedipine dalam menurunkan tekanan darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik kuantitatif dengan desain komparatif, melibatkan 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data diambil dari rekam medis selama tiga bulan (Maret-April 2025). Hasil menunjukkan bahwa pada bulan pertama, penurunan tekanan sistolik rata-rata untuk kombinasi candesartan dengan amlodipine adalah 19.89 mmHg diastolik 13.11 mmHg, sedangkan untuk kombinasi candesartan dengan nifedipine sistolik 17.11 mmHg diastolik 15.50 mmHg. Di bulan kedua, penurunan sistolik menjadi 18.92 mmHg diastolik 20.33 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan amlodipine dan sistolik 18.08 mmHg diastolik 7.66 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan nifedipine. Pada bulan ketiga, penurunan sistolik mencapai 20.50 mmHg diastolik 14.77 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan amlodipine dan sistolik 16.78 mmHg diastolik 10.77 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan nifedipine. Dapat disimpulkan kombinasi kedua terapi sama-sama  efektif. Hasil statistik tidak ditemukan perbedaan signifikan antara keduanya (p > 0.05).

Full text article

Generated from XML file

References

Dinas Kesehatan Kota Malang. (2022). Kota Malang Tahun 2021. Dinas Kesehatan Kota Malang, 45, 1–226.

Dinkes. (2023). profil kesehatan jatim 2023. 112.

Dipiro, J. T., Wells, B. G., Schwinghammer, T. L., & DiPiro, C. V. (2018). Pharmacoterapy A Phatophysiologic Approach. In United State: McGraw-Hill Education.

Fauziah, T., Nurmayni, Putri, R., Pidia, S., & Sari, S. (2021). Hipertensi Si Pembunuh Senyap “Yuk Kenali Pencegahan dan Penangananya.” In Buku Saku.

Gultom, R. (2022). Evaluasi Pola Pengobatan Antihipertensi Golongan Calcium Channel Blocker (CCB) Kombinasi Angiotensin Receptor Blocker (ARB) Terhadap Pasien Hipertensi Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jurnal Of Health and Medical Scince, 1(2), 1–23. https://pusdikra-publishing.com/index.php/jkes/article/view/622

JNC VIII. (2014). Hypertension Guideline Algorithm At blood pressure goal? Jama, 311(5), 507–520. https://www.nmhs.net

Juwita, D. A., Almahdy, & Wati, Y. M. (2019). Perbandingan Efektivitas Penggunaan Kombinasi 2 Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsup Dr. M. Djamil Padang. Fakultas Farmasi Universitas Andalas, 1–38.

Kemenkes RI. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Hemofilia. 1–85.

Lukito, A. A. (2023). Panduan Promotif dan Preventif Hipertensi. Indonesia Society of Hypertension Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 1–88.

Mayang Marisya. (2015). ANALISIS DATA MENGGUNAKAN UJI T : Menentukan Perbedaan yang Signifikan antara Dua Kelompok. 6.

Ratna, E., Isnaini, D., Hasanatin, S., Dikdayani, L., Apriliyani, F., Farmasi, F., & Kudus, U. M. (2022). 1755-6510-3-Pb. 7(1), 78–86.

Saputra, M. Y., Rengganis Wardani, D. W. S., & Oktarlina, R. Z. (2023). Hubungan Ketepatan Peresepan Obat Anti Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Medical Profession Journal of Lampung, 13(1), 158–161. https://doi.org/10.53089/medula.v13i1.604

Shakila, S. D., & Wahyuliati, T. (2023). Hubungan Kardiomegali Dengan Hipertensi Pada Pasien Stroke. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 5812–5818. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.20645

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

T. Dipiro, J., Yee, G. C., Posey Stuart T, L. M., Nolin, T. D., & Ellingroad, V. (2020). eleventh edition pharmacotherapy a pathophysiologic approach. In A Rational Approach to Clinical Infectious Diseases: A Manual for House Officers and Other Non-Infectious Diseases Clinicians. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-69578-7.00013-2

Udayani, N. N. W., Riastini, N. W., & Putra, I. M. A. S. (2018). Perbedaan Efektivitas Penggunaan Obat Amlodipin Tunggal Dengan Kombinasi Amlodipin Dan Lisinopril Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rs ‘X’ Tabanan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Medicamento, 4(2). https://doi.org/10.36733/medicamento.v4i2.871

WHO. (2023). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

Wulandari, T. (2019). Pola Penggunaan Kombinasi Dua Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi. Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 10(1), 77–82.

Wulandari, T., & Cahyaningtyas, A. Y. (2021). Efektivitas Kombinasi Dua Obat Antihipertensi Pasien Hipertensi Rawat Jalan RSUD Karanganyar. Jurnal Farmasi Indonesia, 18(1), 41–47. https://doi.org/10.31001/jfi.v18i1.811

Authors

Agung Permata
agungpermata@itsk-soepraoen.ac.id (Primary Contact)
Putri Azzahra
Rudy Mardianto
Bagus Dadang Prasetiyo

Article Details