Perbedaan Frekuensi Aplikasi Handsanitizer Terhadap Jumlah Total Bakteri Telapak Tangan

Dita Artanti (1), Yeti Eka Sispita Sari (2), Nur Vita Purwaningsih (3), Anindita Riesti Retno Arimurti (4), Fitrotin Azizah (5), Vella Rohmayani (6)
(1) Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(2) Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(3) Prodi STr Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(4) Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(5) Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(6) Prodi STr Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia

Abstrak

Virus Corona 2019, juga dikenal sebagai COVID-19, menyebar antar manusia melalui droplet atau cairan yang dikeluarkan saat batuk dan bersin dan menempel pada hal-hal di sekitarnya. Pandemi ini telah menjadi pandemi di seluruh dunia. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran virus tersebut, setiap orang sekarang menjadi kebiasaan menggunakan sabun tangan. Hand sanitizer adalah antiseptik yang mengandung etil alkohol antara 60 dan 95 persen, dengan alkohol 70% yang paling umum digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi aplikasi cuci tangan menggunakan hand sanitizer terhadap jumlah total bakteri pada telapak tangan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah total bakteri pada telapak tangan yang diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan sampel yang diambil sebanyak 21 swab telapak tangan dan dibagi menjadi 4 perlakuan (30 menit, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam) dengan 1 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan waktu aplikasi 30 menit pertumbuhan bakteri sebesar 970000 CFU, 1 jam sebesar 1410000 CFU, 2 jam sebesar 4788 CFU, 3 jam sebesar 18002 CFU. Waktu semprot yang paling efektif adalah penggunaan hand sanitizer dengan waktu penyemprotan yaitu 2 jam sekali dengan hasil 4786 CFU. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kruskall-wellis hasil probabilitas menunjukkan nilai signifikansi ρ= 0.754. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengaruh frekuensi aplikasi cuci tangan menggunakan hand sanitizer terhadap total bakteri pada telapak tangan.

Referensi

Read More

Penulis

Dita Artanti
ditaartanti2505@um-surabaya.ac.id (Kontak utama)
Yeti Eka Sispita Sari
Nur Vita Purwaningsih
Anindita Riesti Retno Arimurti
Fitrotin Azizah
Vella Rohmayani
Biografi Penulis

Fitrotin Azizah, Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya

D3 Analis Kesehatan

 

3B

Rincian Artikel