Gambaran Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kabupaten Banyuwangi

Anung Kustriyani (1), Dita Amanda Deviani (2), Titis Sriyanti (3), Saradila Rizki Amalia (4), Nur Robiati Andini (5)
(1) a:1:{s:5:"id_ID";s:17:"STIKES Banyuwangi";}, Indonesia,
(2) STIKES Banyuwangi, Indonesia,
(3) STIKES Banyuwangi, Indonesia,
(4) Program Studi D3 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi, Indonesia,
(5) Program Studi D3 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi, Indonesia

Abstrak

Obat Anti Tuberkulosis merupakan obat yang digunakan sebagai terapi farmakologi pada pasien Tuberkulosis. Obat tersebut diberikan oleh Pemerintah sebagai obat program. Pasien Tuberkulosis dapat memperoleh obat tersebut di Puskesmas. Tujuan penelitian ini  yaitu mengetahui gambaran penggunaan Obat Anti Tuberkulosis di Puskemas Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional yang dilakukan secara retrospektif. Data yang dihasilkan berupa deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah resep obat anti tuberkulosis yang diperoleh dari unit farmasi 4 Puskesmas Kabupaten Banyuwangi. Penggunaan obat pada 4 Puskesmas adalah Kategori 1 dan 2 yaitu Puskesmas Klatak, Sobo, Genteng Kulon, dan Singotrunan masing-masing sejumlah 71 pasien (89,9%) dan 3 pasien (3,8%), 55 pasien (90,1%) dan 4 pasien (6,7%), 52 pasien (85,2%) dan 9 pasien (14,8%), dan 58 pasien (96,7%) dan 2 pasien (3,3%). Kategori anak hanya digunakan di Puskesmas Klatak dan Sobo masing-masing sejumlah 5 pasien (6,3%) dan 2 pasien (3,2%). Pengobatan kategori 1 digunakan pada 4 Puskesmas untuk pengobatan Tuberkulosis paru atau ekstra paru pasien baru. Kesimpulan penelitian ini yaitu penggunaan Obat Anti Tuberkulosis terbanyak yang digunakan di Puskesmas Banyuwangi adalah Kategori 1.

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Anuku, T., Pareta, D., Kanter, J., dan Untu S. 2020. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas IBU Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Biofarmasetikal Tropis, (3(1), hal. 101-107.

Basir, H., Thahir, Z., dan Utari, F.T. (2021). Evaluasi Penggunaan Obat Tuberkulosis pada Pasien Rawat Jalan dengan Diagnosa Tuberkulosis Paru di Klinik Rakyat Kota Makassar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar, 5(1), hal. 50–60.

BPOM. 2005. Obat Anti Tuberkulosis (OAT). ISSN: 1829-9334.

Doko, J.K., Rengga, M.P.E., Klau, M.E. 2020. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Baru Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sikumana Tahun 2018. CHMK Pharmaceutical Scientific Journal, 3(1), hal. 97-102.

Fraga, A.D.S., Oktavia, N., dan Mulia, R.A. 2021. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pasien Baru Tuberkulosis Paru di Puskesmas Oebobo Kupang Tahun 2020. Jurnal Farmagazine, 8(1), hal. 17-24.

Kemenkes RI. 2020. Pedoman Nasional Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. 2020. Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.

Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/6477/2021 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Namdar, R., and Peloquin, C.A. 2023. Tuberculosis. dalam Dipiro J.T., Yee, G.C., Haines, S.T., Nolin, T.D., Ellingroad, V.L., dan Posey, L.M. DiPiro’s Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 12th ed. Mc-Graw Hill LLC. New York. hal. 2515.

Ningsih, A.S.W., Ramadhan, A.D., dan Rahmawati, D. 2022. Kajian Literatur Pengobatan Tuberkulosis Paru dan Efek Samping Obat Antituberkulosis di Indonesia. In Prosiding Mulawarman Pharmaceuticals Conferences. Samarinda. Hal. 231-241.

Peraturan Bupati No. 16 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Kabupaten Majalengka.

Peloquin, C.A., and Egelund, E.F. 2019. Antimycobacterial Drugs dalam Whalen, K. Illustrted Reviews Pharmacology.Wolters Kluwer Health. India. pp.551-552.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Qiyaam, N., Furqani, N., dan Hartanti, D.J. 2020. Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kediri Lombok Barat Tahun 2018. Lumbung Farmasi, 1(1), hal. 1-7.

Rizwani, W., dan Suprianto. 2017. Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen Aceh. Jurnal Dunia Farmasi, 1(2), hal. 70-73.

Refdanita dan Kusumawaty, D. 2019. Profil Keberhasilan Terapi Pasien TB Paru BTA Positif di Puskesmas Kelurahan Cilangkap Kota Depok Peiode Januari 2013-Desember 2014. Saintech Farma, 12(1), hal. 1-7.

Sari, A.R., Purwanto, H., dan Rofi’i, A.Y.A. 2022. Gambaran Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Semanding. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 6(2), hal. 11.21.

Sikumbang, R.H., Eyanoer, P.C., dan Siregar, N.P. 2022. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Pada Usia Produktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegalsari Kecamatan Medan Denai Tahun 2018. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 21(1), hal. 32-43.

Sunarmi dan Kurniawaty. 2022. Hubungan Karakteristik Pasien TB Paru Dengan Kejadian Tuberkulosis. Jurnal Aisyiyah Medika, 7(2), hal. 182-187.

WHO. 2023. Global Tuberculosis Report. Geneva: World Health Organization.

Yuda, H.T., Rosa, E.M., dan Khoiriyati, A. 2015. Gambaran Hasil Pengobatan TBC Pada Lansia di Puskesmas Gombong I. Jurnal Ilmu Kesehatan Keperawatan, 11(1), hal. 19-24.

Penulis

Anung Kustriyani
AKustriyani@gmail.com (Kontak utama)
Dita Amanda Deviani
Titis Sriyanti
Saradila Rizki Amalia
Nur Robiati Andini

Rincian Artikel