Karakteristik Fisik dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) dalam Sediaan Gel Hydroxyethyl Cellulose (HEC)
Abstrak
Rosela (Hibiscus sabdariffa L) merupakan salah satu bunga yang populer dan banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Studi terbaru mengungkapkan bahwa bunga rosela mengandung berbagai kandungan bioaktif dan memiliki efek farmakologis, antara lain sebagai antibakteri. Larutan ekstrak air bunga rosela diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak air rosela terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis yaitu 100 mg/ml. Pada penelitian ini dibuat sediaan gel dari Hydroxyethyl Cellulose (HEC) yang berbeda. Sebagai Formula 1 dengan konsentrasi 2%, Formula 2 dengan konsentrasi  2,5% dan Formula dengan konsentrasi 3%. Evaluasi fisik gel meliputi organoleptis, daya sebar, dan pH. Evaluasi aktivitas ekstrak air rosela di atas MIC yaitu 12,5 % v/v dengan 3 konsentrasi pembentuk  gel antibakteri dilakukan pada ketiga formula. Formula terpilih adalah formula 1 dengan konsentrasi HEC 2% b/b. Formula 1 diuji uji rasio potensi dengan antibiotik gentamisin sulfat. Berdasarkan hasil, formula 1 memiliki potensi setara dengan gentamisin sulfat sebesar 6,407 ppm.
Artikel teks lengkap
Referensi
Al-Snafi, A. E. (2018). Pharmacological and therapeutic importance of hibiscus sabdariffa-A review. International Journal of Pharmaceutical Research, 10(3), 451–475. https://doi.org/10.31838/ijpr/2018.10.03.001
Allen, L. V. (2009). Linked data annotation and fusion driven by data quality evaluation. In M. E. Rowe R. C., Sheskey, P. J., Queen (Ed.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation.
Dmour, I., & Taha, M. O. (2018). Natural and semisynthetic polymers in pharmaceutical nanotechnology. In Organic Materials as Smart Nanocarriers for Drug Delivery (Issue January). https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813663-8.00002-6
Dwiki, Nur, Y., & Fadraersada, J. (2018). Profil Stabilitas Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai Kandidat Pewarna Lipstik. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 8(November), 200–206. https://doi.org/10.25026/mpc.v8i1.324
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Singla, A. K. (2002). Spreading of semisolid formulations: An update. Pharmaceutical Technology North America, 26(9), 84–105.
Gendy, A. M. E., Jun, H. W., & Kassem, A. A. (2002). In vitro release studies of flurbiprofen from different topical formulations. Drug Development and Industrial Pharmacy, 28(7), 823–831. https://doi.org/10.1081/DDC-120005628
Isnaeni, Isnaeni, esti hendradi, esti hendradi, & Zettira, N. Z. (2019). Inhibitory Effect of Roselle Aqueous Extracts-HPMC 6000 Gel on the Growth of Staphylococcus aureus ATCC 25923. Turkish Journal of Pharmaceutical Sciences, 0(0), 0–0. https://doi.org/10.4274/tjps.88709
Miranti, M., Prasetyorini, & Suwary, C. (2013). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 30% dan 96% Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffaL)Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Ekologia, 13(1), 9–18.
Pangaribuan, L. (2016). Pemanfaatan Masker Bunga Rosela untuk Pencerahan Kulit Wajah. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 14(28), 46–58.
Rachmawati, D., Kuntaman, K., & Alimsardjono, L. (2020). The Correlation between icaA and icaD Genes with Biofilm Formation Staphylococcus epidermidis In Vitro. Folia Medica Indonesiana, 55(4), 251. https://doi.org/10.20473/fmi.v55i4.17311
Sari, A. N., & Si, M. (2015). Antioksidan alternatif untuk menangkal bahaya radikal bebas pada kulit. 1(1), 63–68.
Timothy, T., Lusida, E., & Hermanto, B. (2017). The Antibacterial Effect Of Roselle (Hibiscus sabdariffa) Extract Against Staphylococcus epidermidis In Vitro. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease, 6(4), 88–91.
Upadhya R, K., Shenoy, L., & Venkateswaran, R. (2018). Effect of intravenous dexmedetomidine administered as bolus or as bolus-plus-infusion on subarachnoid anesthesia with hyperbaric bupivacaine. Journal of Anaesthesiology Clinical Pharmacology, 34(3), 46–50. https://doi.org/10.4103/joacp.JOACP
Veiga, A. S., & Schneider, J. P. (2013). Antimicrobial hydrogels for the treatment of infection. Biopolymers, 100(6), 637–644. https://doi.org/10.1002/bip.22412
Verma, A., Singh, S., Kaur, R., & Jain, U. K. (2013). Topical gels as drug delivery systems: A review. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, 23(2), 374–382.
Xie, Y., Yang, W., Tang, F., Chen, X., & Ren, L. (2014). Antibacterial Activities of Flavonoids: Structure-Activity Relationship and Mechanism. Current Medicinal Chemistry, 22(1), 132–149. https://doi.org/10.2174/0929867321666140916113443
Penulis
Hak Cipta (c) 2023 Esti Hendradi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah: Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)