Analisa Kebutuhan Daya Listrik dan Bahan Bakar pada Operasional Kapal MV.Srikandi Indonesia dengan Metode Analisa Beban

Isi Artikel Utama

deddy aries

Abstrak

Abstrak - Kapal MV. Srikandi Indonesia adalah salah satu kapal operasional milik PT. Srikandi Armada Shipping yang dalam kegiatan operasionalnya membutuhkan banyak bahan bakar guna memenuhi kebutuhan daya listrik kapal. Bahan bakar merupakan salah satu komponen yang mungkin bisa disalah gunakan dalam hal pelaporan kapal. Untuk mengurangi adanya kecurigaan dalam pelaporan kapal, maka perlu diketahui besarnya daya yang dikeluarkan kapal pada tiap kondisi tertentu. Untuk mengetahui besarnya daya listrik kapal pada setiap kondisi, maka perlu dilakukan perhitungan total daya perlengkapan kapal dengan metode analisa beban. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, kapal MV. Srikandi Indonesia saat kondisi keberangkatan butuh daya 606,7 kw, kondisi  berlayar butuh daya 401,21 kw, kondisi berlabuh butuh daya 366,95 kw dan kondisi sandar/bongkar muat butuh daya 566,12 kw. Sedangkan besarnya daya maksimal Auxiliary Engine (A/E) yang dapat dihasilkan kapal MV. Srikandi Indonesia adalah 450 kw. Adapun kebutuhan konsumsi bahan bakar 7163 liter untuk HSD dan 3016 liter untuk MFO dengan total biaya sebesar Rp 56.154.150,00

Kata kunci : Analisa Beban, Bongkar Muat, Berlabuh, Bersandar, Daya Listrik, Daya Maksimal

Rincian Artikel

Referensi

  1. Suyanto, 1983â€Pesawat Kapal†Pradnya Pramita
  2. Rochidin, Eri Dwi, 2010 “Teknik Pelayaran Permesinan bantu.
  3. Ariany Zulfaidah, 2012 “Teknik Kelistrikan Kapal, Semarang
  4. Sardono Sarwito, Listrik Perkapalan, Pusat Pengembangan dan Aktifitas Instruksional (P3AI) ITS Surabaya
  5. Zuhal, 2000,â€Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Gayaâ€, Jakarta
  6. Rere, Rizki, 2015, Olah Gerak Kapal†World Maritime