Analisa Perpindahan kalor Pada Heat Exchanger Tipe Shell and Tube Dengan Variasi Baffle pada kapal Ikan Jala Sutera ayu 90 GT

Isi Artikel Utama

urip prayogi

Abstrak

Alat penukar panas atau heat exchanger berfungsi untuk mengubah temperatur suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Untuk membuat perpindahan panas lebih baik dan untuk menyangga tube yang ada di dalam shell, maka sering dipasang baffle, penspasian dalam baffle juga menyebabkan laju perpindahan panas dan penurunan tekanan. Perpindahan panas yang lebih baik sangat diharapkan dalam suatu heat exchanger. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan baffle terhadap penurunan tekanan. Double segmental baffle, memberikan cross flow heat transfer yang lebih rendah untuk spacing yg sama, total baffle cut yang sama, dan flow rate yang sama dibandingkan dengan single segmental baffle. Akan tetapi, pressure dropnya sekitar sepertiga sampai setengah dari pressure drop single segmental baffle dalam heat exchanger. Oleh karena itu dilakukan analisa heat exchanger untuk mengetahui koefisien perpindahan kalor, dengan cara memvariasi baffle dengan standarisasi oleh Tubular Exchanger Manufactures Asociation (TEMA) menggunakan single segmental dan double segmental, dengan variasi jarak (8cm dan 12cm)  baffle dengan diameter shell 24,32 cm pada heat exchanger. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode CFD untuk mencari perpindahan kalor. Hasil dari analisa perhitungan dan desain untuk kecepatan aliran inlet sebesar 1,98 m/s dengan outlet sebesar 2,65 m/s yang menghasilkan pressure drop jumlah baffle 8 bernilai 3573,3 pa, maka dari itu temperatur dari aliran inlet dan outlet fluida dingin bernilai 42oC dan 46,154oC.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Amiruddin, W. (2017). Analisa Teknis Dan Ekonomis Modifikasi Desain Lambung Kapal Ikan Tradisional 30 Gt Tipe Batang. jurnal teknik perkapalan, 5, 602-611.
  2. Bayram, H. (2017, august 7). Numerical Investigation of the Effect of Variable.
  3. Holman. (2010). Useful Conversion Factors. Heat Transfer .
  4. Prayogi, U. (2012). Rancang Bangun Ketel pemulih Kalor limbah penyulingan minyak.