REFLEKSI DIRI GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH PENGGERAK

Henry Trias Puguh Jatmiko (1), Rian Surya Putra (2)
(1) STKIP Al Hikmah Surabaya, Indonesia,
(2) STKIP Al Hikmah Surabaya, Indonesia

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan refleksi guru bahasa Indonesia dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, (b) menggambarkan perbaikan-perbaikan yang dilakukan guru bahasa Indonesia dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara sebagai pengumpulan datanya, teknik dokumentasi berupa gambar yang berada lingkungan kelas dan sekolah. Sumber data penelitian ini salah satu guru komite pembelajar di sekolah penggerak. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data miles amd Hubbermen, yakni teknik analisis mengalir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa refleksi guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan di sekolah penggerak melingkupi asesmen diagnosis, diferensiasi konten, diferensiasi, proses, dan diferensiasi produk. Secara lebih detail pelaksanaannya tersebut cukup banyak mengalami kendala bahkan terdapat kegiatan yang diluar dari ketentuan kurikulum merdeka. Hal tersebut diantaranya, asesmen diagnosis yang belum memenuhi ketentuan/melaui tahapan sebuah Tindakan asesmen, guru masih kebingungan dalam mengintegrasikan kesiapan belajar, gaya belajar, dan kesiapan belajar. Selain itu, hasil refleksi juga mengungkapkan bahwa guru memiliki keunggulan dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Keunggulan tersbut, yakni bahwa guru sering memvariasi dalam pembelajaran, guru menjadi idola para peserta didik, dan guru secara resmi dipilih oleh masyarakat SMA N 1 Gapura. Hal ini menjadikan murid lebih santai saat pelajaran bahasa Indonesia

Kata Kunci: Refleksi guru dan pembelajaran berdiferensiasi

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Abdurrahman. (2013). Identifikasi paedagogical Content Knowledge Calon Guru Fisika Melalui Pembelajaran Berbasis Multirepresentasi. Jurnal Pendidikan Progresif, Vol.3 (2), hal. 86-98.

Amiroh dan Afifah, L. (2019). Quizizz Sebagai Media Pembelajaran untuk Melatih Keterampilan Membaca Bahasa Jerman. Jurnal Lingua Franca. Vol…., hal. 28-39.

Bowman, B. 1989. Self-reflection as An Element of Professionalism. The Teachers College Record .Vol. 90 (3), hal . 444-451.

Loughran, J.J. 2005. Developing Reflective Practice. Learning about Teaching and Learning through Modelling. Bristol: Falmer Press.

Kemendikbud. (2022). Permendikbud Nomor 008/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbud

Marlina. (2019). Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdiferemsiasi di Sekolah Inklusif. Padang: Afifa Utama.

Pratama, A. (2022). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan

Rahman, B. (2014). Refleksi Diri dan Peningkatan Profesionalisme Guru. Jurnal Paedagogia. Vol. 17 (1). Hal. 1-12.

Sujinah. (2020). Tantangan dan Solusi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Covid-19. Jurnal Stilistika, Vol 13 (2).

Tomlinson, A.N. (2001). How to differentiate instruction in mixed-ability classrooms. Virginia USA: ASCD.

Penulis

Henry Trias Puguh Jatmiko
henry.alhikmah@gmail.com (Kontak utama)
Rian Surya Putra
Biografi Penulis

Henry Trias Puguh Jatmiko, STKIP Al Hikmah Surabaya

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP Al Hikmah Surabaya

Rincian Artikel