Analisis Makna Nyanyian Tradisi Diadi Dialek Daya Desa Gedung Wani Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Erwanto Erwanto (1), Emilia Contessa (2), Aryanti Agustina (3)
(1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Baturaja, Indonesia, Indonesia,
(2) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Baturaja, Indonesia,
(3) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Baturaja, Indonesia

Abstrak

Meaning Analysis of Diadi Daya Gedung Wani Village South Ogan Komering Ulu District Dialect Song Tradition

ABSTRAK

Diadi merupakan salah satu warisan budaya lokal yang berasal dari desa Gedung Wani OKU Selatan. Diadi merupakan ritme musik dengan senar gitar tunggal yang berkembang di daerah Ogan Komering Ulu Selatan Desa Gedung Wani Kecamatan Runjung Agung. Lirik dari Diadi ini berupa pantun dengan kata lainnya disebut canggut yang dinyanyikan sedemikian rupa dengan irama gitar tunggal. Pelaksanaan Diadi ini biasanya diadakan pada saat pesta pernikahan Ningkuk’an (bahasa daerah setempat) dan acara sukuran. Peneliti menganggap perlu meneliti heuristik dan hermeneutik dengan harapan supaya setelah diadakan penelitian ini warisan budaya Diadi bisa dilestarikan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui makna heuristik dan hermeneutik nyanyian diadi dalam dialek Daya desa Gedung Wani  kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik dan struktural. Sumber data  penelitian adalah nyanyian tradisi diadi desa Gedung Wani. Berdasarkan hasil penelitian struktur diadi pembacaan tingkat heuristik dari sepuluh bait diadi terdapat struktur atau susunan, fungsi atau arti dari bait-bait tersebut yang dianalisis berdasarkan susunan yang terdapat dalam diadi tersebut yang disesuaikan  dengan bahasa Indonesia. Selanjutnya analisis berdasarkan pembacaan hermeneutik isi nyanyian tradisi diadi ini menceritakan tentang kisah antara dua insan yang ingin menjalin kasih dengan saling menerima segala kekurangan untuk mencapai kehidupan bahagia sampai hidup mati mereka bersama.

Kata kunci: Makna Heuristik, Makna Hermeneutik

ABSTRACT

Diadi is one of the local cultural heritage originating from the village of Gedung Wani South OKU. Diadi is a musical rhythm with a single guitar string that developed in the South Ogan Komering Ulu area, Gedung Wani Village, Runjung Agung District. Diadi's lyrics are in the form of rhymes with other words called canggut which are sung in such a way with a single guitar rhythm. The implementation of Diadi is usually held at the Ningkuk'an wedding party (local language) and the sukur ceremony. Researchers consider it necessary to examine heuristics and hermeneutics in the hope that after this research, Diadi's cultural heritage can be preserved. The purpose of this study was to determine the heuristic and hermeneutic meaning of Diadi's song in the Daya dialect of Gedung Wani village, South Ogan Komering Ulu district. The method applied in this study is a qualitative descriptive method which  used a semiotic and structural approach. The source of the research data is the song Diadi, Gedung Wani village. Based on the research results on the structure of the Diadi, readings Diadi heuristic ten level stanzas consist a structure or arrangement, function or meaning of these verses which are analyzed based on the arrangement contained in the Diadi which is adapted to the Indonesian language. Furthermore, the analysis based on the hermeneutic reading of the Diadi song contents tells that the story of two people who want to make love by accepting each other's weakness to achieve a happy life until they live and die together.

Keyword:  Heuristic Meaning, Hermeneutic Meaning

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aminuddin. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offest.

Endraswara, Suwardi. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.

Endraswara, Suwardi. (2011). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps.

Emzir dan Saifur Rohman. (2015). Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali Pers.

Hidayat, Inur. (2007). Kumpulan Pantun untuk SD-SMP. Yogyakarta Indonesia Tera.

Litaay, Adeline Grace M. 2019.â€Kajian Makna Verbal dalam Tembang Pengiring Pementasan Tari Muang Sangkal†dalam Jurnal Stlistika:Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. Vol. 12 no. 1.

Maulidya, Novia. (2005). Buku Pintar Pantun. Jakarta: Global Mandiri.

Moleong, (2013).Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan.(2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, Burhan.(2015). Teori pengkajian Fiksi, Yogyakarta:Gadjah Mada University Pres

Pradopo, Rachmat Djoko. (2005) . Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. (2010). Pengkajian Pantun. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Putera, Prakoso Bhairawa. (2015). Mengenal dan Memahami Ragam Karya Prosa Lama (Hikayat, Dondeng, Tambo, dan Cerita Berbingkai). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustab, Sumianto. (2012). Jila Buku.Com. Gramedia Pustaka Utama.

Siswantoro. (2010). Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Soetarno. (2020). peristiwa sastra melayu lama, PT widya duta.

Wahyuni, Ristri. (2014). Kitab Lengkap Puisi, Prosa Dan Pantun Lama, Bangutapan Jakarta: Saufa.

Penulis

Erwanto Erwanto
erwantow420@gmail.com (Kontak utama)
Emilia Contessa
Aryanti Agustina
Erwanto, E., Contessa, E., & Agustina, A. (2022). Analisis Makna Nyanyian Tradisi Diadi Dialek Daya Desa Gedung Wani Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 15(2), 165–178. https://doi.org/10.30651/st.v15i2.12763

Rincian Artikel

No Related Submission Found