BAHAN AJAR DIGITAL DALAM MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL PERJUANGAN LASKAR RAKYAT HIZBULLAH UNTUK MENANAMKAN NILAI NASIONALISME GENERASI MILENIAL

Penulis

  • Agus Mastrianto Universitas Sebelas Maret
  • Sariyatun Sariyatun Universitas Sebelas Maret
  • Nunuk Suryani Universitas Sebelas Maret

Abstrak

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada generasi muda Indonesia atau yang saat ini sering disebut sebagai generasi milenial melalui bahan ajar digital ke dalam materi pembelajaran sejarah lokal. Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan, wawancara dan observasi partisipatoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dewasa ini, generasi milenial tengah dihadapkan pada lemahnya rasa nasionalisme sebagai akibat dari kuatnya pengaruh masyarakat global, sehingga menyebabkan perubahan pola perilaku dan pola pikir masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan suatu solusi untuk menanamkan dan memperkuat nilai-nilai nasionalisme generasi muda Indonesia, yaitu melalui pembelajaran sejarah yang berbasis kearifan lokal. Melalui pembelajaran sejarah lokal, pendidik dapat mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme ke dalam materi sejarah yang memuat peristiwa perjuangan masyarakat di suatu daerah. Salah satu peristiwa perjuangan masyarakat yang dapat dijadikan pedoman untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme adalah perjuangan Laskar Rakyat Hizbullah yang ada di wilayah Lampung. Laskar Rakyat Hizbullah merupakan bukti perjuangan para ulama dan santri dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Mengingat bahwa Indonesia kini tengah berada pada era revolusi industri, 4.0 maka kecanggihan teknologi saat ini harus dapat disinergisitaskan dengan dunia pendidikan. Bentuk sinergisitas teknologi dengan pembelajaran ialah dalam bentuk bahan ajar digital.

Referensi

Dari Buku

Abdullah, T. (2005). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Brooks, P. (2008). How To Research Local History. Oxford: How To Books.

Depdiknas. (2017). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Dick, Walter ; Carey, Lou & Carey, J. O. (2009). The systematic design instructional. New Jersey : Pearson Education Upper Saddle River.

Moleong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.

Prastowo. (2011). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Rajawali Press.

Dari Jurnal

Abdullah & Aini, H. (2007). Empati Sejarah dalam Pengajaran dan Sejarah. (Versi Elektronik). Jurnal Pendidik Dan Pendidikan, Jilid 22; 61-74.

Fuada, S. (2018). Pengembangan Buku Ajar Ips-Sejarah Digital Smp. Jurnal Teknik Informatika, 10(1), 37–48. https://doi.org/10.15408/jti.v10i1.6969

Kusnoto, Y. F., & Minandar. (2012). Pembelajaran Sejarah Lokal. 4(1), 125–137.

Leo Agung S., M. A. (2009). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL SEJARAH LOKAL BERBASIS TOPONIMI DI VORSTELANDEN SURAKARTA. 281–282.

Prasetyo, A. A. (2017). Prosiding Seminar Pendidikan Nasional Komik Digital Berbasis Android ( M- Learning ) Dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya Prosiding Seminar Pendidikan Nasional. 316–327.

Purnamasari, I. & W. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah Berbasis Situs Sejarah Lokal di SMA Negeri Kabupaten Temanggung. Jurnal Paramita, 21 (2): Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sri Uji Lestari, Ufi Saraswati, A. M. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Pembelajaran Sejarah Di Sma Negeri 2 Wates, Kulon Progo. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 13(2), 205–215. https://doi.org/10.21831/istoria.v13i2.17736

Unduhan

Diterbitkan

2020-05-12