EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG

Penulis

  • Trisnawati Mundijo Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Vonny Alfanda Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak

Dermatoglifi adalah ilmu yang mempelajari pola sidik jari, jumlah sulur dan jumlah triradius yang perkembangannya diatur oleh genetik. Beberapa kelainan kromosom atau genetik mempengaruhi fenotip dermatoglifi diantaranya pada retardasi  mental. Penelitian ini  merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengeksplorasi  bagaimana pola sidik jari dan sudut ATD yang khas pada anak retardasi mental di Palembang. Sampel penelitian berjumlah 78 orang didapatkan dari Yayasan Pembinaan AnakCacat Palembang dan Yayasan Bina Autis Mandiri Palembang dengan cara total sampling. Data penelitian diambil dengan cara pengolesan lipstik pada sepuluh jari tangan untuk identifikasi pola sidik jari dan penempelan palmar kanan dan kiri pada bantalan cap untuk menghitung besar sudut ATD di lembar observasi. Hasil penelitian didapatkan peningkatan frekuensi pola ulnar loop (58,3%) dan penurunan pada pola accidental whorl (0,8%). Sedangkan untuk sudut ATD didapatkan hasil tertinggi pada kategori normal yaitu sudut 35o-50o, pada tangan kanan dan kiri masing-masing sebesar 76,9% dan 75,6%.

Biografi Penulis

Trisnawati Mundijo, Universitas Muhammadiyah Palembang

Fakultas Kedokteran

Vonny Alfanda, Universitas Muhammadiyah Palembang

Fakultas Kedokteran

Referensi

Aida, N. 2014.Analisis sudut atd pada narapidana. 3(1) : 27-33. Available at jbioua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jbioua/article/download/110/102.Diakses pada tanggal 1 Agustus 2017.

Bala, A., Deswal, A., Sarmah, P.C., Khandalwal, B., dan Tamang, B.K. 2015.Palmar dermatoglyphics patterns in diabetes mellitus and diabetic with hypertension patients in Gangtok region. International Journal of Advanced Research, Volume 3, Issue 4, 1117-1125. Available at www.journalijar.com. Diakses pada tanggal 16 Januari 2018.

Bhagwat, V.B. dan Meshram, M.M. 2013.Study of palmar dermatoglyphics in mentally retarded children.Volume 8, PP 23-27 Available at www.iosrjournals.org. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2017.

Bhat, M., Mukhdoomi, M.A., Shah, B.A., dan Ittoo, M.S. 2014.Dermatoglyphics: in health and disease - A Review. International Journal of Research in Medical Sciences 2(1):31-37 .Available at www.msjonline.org.Diakses pada tanggal 1 Agustus 2017.

Bhavana, D., Ruchi, J.,dan Prakash, T. 2013.Study of finger print patterns in relationship with blood group and gender – a statistical review.Vol. 1(1), 15-17. Available at www.isca.in.Diakses pada tanggal 2 Agustus 2017.

De Bruin, E.I., Graham, J.H., Louwerse. A., dan Huizink, A.C. 2014.Mild Dermatoglyphic Deviation in Aldocents with Autism Spectrum Disorders and Average Intellectual Abilities as Compared to Typically Developing Boys.Autism Research and Treatment.1-5. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov.Diakses pada tanggal 17 Januari 2018.

Dhall, J.K. dan Kapoor, A.K. 2016.Fingerprint Ridge Density as a Potential Forensic Anthropological Tool for sex Identification.Journal of Forensic Sciences 61(2): 424-429..Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26418279.Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.

Eboh, D.E.O. 2017.Fingerprint patterns in relation to gender and blood group among students of Delta State University, Abraka, Nigeria. Journal of Experimental and Clinical Anatomy Vol. 12 Issue 2.Available at http://www.jecajournal.org.Diakses pada tanggal 18 januari 2018.

Gaikwat, A.P., dan Pandhare, S.R.2016. Dermatoglyphics in mentally retarded children.International Journal of Current Research and ReviewVol 8.Available at www.iosrjournals.org.Diakses pada tanggal 4 Agustus 2017.

Jain, A.K., Prabhakar, S., dan Pankanti, S. 2002. On the similarity of identical twin fingerprints.The Journal of Pattern Recognition Society, 35, 2653–2663. Available at biometrics.cse.msu.edu.Diakses pada tanggal 13 Januari 2018.

Nazarabadi, M.H., Abutorabi, R.R.R., dan Hosseini, H.B. 2007. Dermatoglyphic assesment in down and klinefelter syndromes. Iran journal medicine science, 32(2), 105-109. Available at http://ijms.sums.ac.ir. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2017.

Nugraha, Z.S., Alnur, A., & Hastuti, J. 2009. Pola sidik jari anak-anaksindrom down di SLB bakhti kencana dan anak-anak normal di SdBudi Mulia dua yogyakarta. Jurnal kedokteran dan kesehatan Indonesia. Available at http://journal.uii.ac.id. Diakses pada tanggal 4 Agustus 2017

Phankale, S.V., Mahajan, A.A., dan Doshi, M.A. 2012.Study of ‘atd’ Angle as Dermatoglyphic Feature in Bronchial Asthma.International Journal of Health Sciences and ResearchVol.2; Issue: 4. Available atwww.ijhsr.org. Diakses pada tanggal 16 Januari 2018.

Soetjiningsih dan Ranuh, G. 2016.Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sufitni. 2007. Pola sidikjari pada kelompok retardasi mental dan kelompok normal. Majalah Kedokteran Nusantara 40(3): 180-191. Available at scholar.unand.ac.id.Diakses pada tanggal 4 Agustus 2017.

Suryo. 2016. Genetika manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yamuna, N., dan Dhanalaksmi, V. 2017. Dermatoglyphics study in children with mental retardation. Vol 5(1):3541-46. Available at https://dx.doi.org/10.16965/ijar.2017.108.Diakses pada tanggal 6 Agustus 2017.

Vashist, M. dkk. 2009. Axial triradius as a preliminary diagnostic tool in patients of mental retardation. Vol 4 number 1.Available at www.iosrjournals.org.Diakses pada tanggal 5 Agustus 2017.

Zhang, dkk. 2010. Dermatoglyphics from all chinese ethnic groups revealgeographic patterning. Volume 5, issue 1. Available at www.plosone.org.Diakses pada tanggal 18 Januari 2018.

Unduhan

Diterbitkan

2018-05-04

Terbitan

Bagian

Artikel