Perempuan Memandang Perempuan : Analisis Gender Dalam Program Pemberdayaan Mantan Wanita Tuna Susila (WTS) Oleh Aisyiyah Kota Surabaya

Isi Artikel Utama

Wahono Wahono

Abstrak

Abstract

Aisyiyah is one of the women's organization in Indonesia which is enough to be taken into consideration in guarding Indonesia with the mission of gender equality. Ijtihad social dakwah (Spreading the science of religion) done by PCM Krembangan is one formulation of solutions to the problems of the ummah, especially in terms of prostitution.

Namely in the form of economic empowerment that is backed up through maturation on the mental and spiritual side for social harmonization. The focus in this study is to analyze the formulation of Aisyiyah movement based on the treatment of former WTS (prostitutes) in the program of the cultivation. The research method used is descriptive qualitative with phenomonologis approach. The results of this study indicate that the activities provided in the empowerment program as well as the paradigm and the forms of treatment provided by the PCA Krembangan who are involved in the empowerment program in the perspective of gender analysis are still classified as gender bias. While in the functionalist paradigm of the feminist movement / movement, the formulation of the Aisyiyah movement belongs to liberal feminism. Because the treatment of former WTS (prostitutes) in empowerment programs is by preparing and equipping them with skills and skills for equality, which can be used to seize public roles, especially in the economic sphere, so as to be worthy of partnering with men.

 

Keywords: Aisyiyah, Gender Analysis, Empowerment, Former WTS (prostitutes)

 

Abstrak

Aisyiyah  merupakan  salah  satu  organisasi  keperempuanan di  Indonesia  yang cukup diperhitungkan sepak terjangnya dalam mengawal Indonesia dengan misi kesetaraan gender. Ijtihad dakwah sosial yang dilakukan oleh PCA Krembangan merupakan salah satu rumusan solusi atas persoalan umat, khusunya dalam hal prostitusi. Yakni berupa pemberdayaan ekonomi yang diback-up melalui pematangan di sisi mental dan spiritual untuk harmonisasi sosial. Adapun fokus dalam   penelitian   ini   adalah   menganalisis   formulasi   gerakan   Aisyiyah berdasarkan perlakuan terhadap mantan WTS dalam program pembedayaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan   fenomonologis.   Hasil   dari   penelitian   ini   menunjukkan   bahwa kegiatan yang diberikan dalam program pemberdayaan serta paradigma maupun bentuk perlakuan yang diberikan oleh jajaran PCA Krembangan yang terlibat dalam program pemberdayaan tersebut dalam perspektif analisis gender masih tergolong bias gender. Sementara dalam paradigma fungsionalisme aliran/ gerakan feminisme, formulasi gerakan Aisyiyah tergolong feminisme liberal. Karena perlakuan terhadap mantan WTS dalam program pemberdayaan adalah dengan cara mempersiapkan dan membekali mereka dengan ketrampilan maupun skill untuk kesetaraan, yang bisa digunakan sarana untuk merebut peran-peran publik terutama di ranah ekonomi, sehingga layak berpartner dengan laki-laki.

 

Kata Kunci : Aisyiyah, Analisis Gender, Pemberdayaan, Mantan WTS.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Darban, ahmad Adaby, 2000, Sejarah Kauman : Menguak identitas Kampung
  2. Muhammadiyah, Yogyakarta :Tarawang.
  3. Fakih, Mansour, 2001, Analisis Gender Dan Transformasi Sosial, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  4. http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html
  5. Junus Salam, 1968, K.H.A. Dahlan: Amal dan Perdjoanganja, Jakarta : Depot
  6. Pengadjaran Muhammadiyah.
  7. Miles, MB dan Huberman, AM. 1984. Qualitative Data Analysis. Beverly Hills. Mu‟arif dan Hajar Nur Setyowati, 2011, Srikandi-srikandi ‘Aisyiyah, Yogyakarta : suara Muhammadiyah.
  8. Sugiyono. 2007. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode penelitian. Bandung : PT Remaja
  9. Rosda Karya.
  10. Suratmin. 1990. Nyai Ahmad Dahlan, pahlawan nasional: Amal dan perjuangannya (Nyai Ahmad Dahlan, a national heroine). Yogyakarta: Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Seksi Khusus Penerbitan dan Publikasi, pp. 39-67.
  11. Tong, Rosemarie Putnam, 2004, Feminist Thought : Pengantar Paling Komprehensif kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis, Yogyakarta : Jalasutra.
  12. Wahyudi, Jarot. 2002. Nyai Ahmad Dahlan: Penggerak perempuan Muhammadiyah.†(Nyai Ahmad Dahlan: the pioneer of the Muhammadiyah women). In Ulama perempuan Indonesia. (Indonesian women ulama)., Ed. Jajat Burhanuddin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama and PPIM IAIN Jakarta.
  13. Rof‟ah, 2000, A Study of ‘Aisyiyah: An Indonesian Women’s Organization (1917-
  14. , Canada : Tesis McGill University.
  15. Achmad Jainuri, 1997, The Formation Of The Muhammadiyah's Ideology, 1912-
  16. , Montreal : Desertasi McGill University.
  17. Latifah Hayati, 2008, Peran aisyiyah dalam Internalisasi Muhammadiyah di
  18. Kauman Yogyakarta, Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.
  19. Linda Sunarti, Islamic Women’s Movement In Indonesia In The Beginning Of The 20th Century, dalam Prosiding The 5th International Conference on
  20. Indonesia studies : “Ethinicity and Globalizationâ€.