MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR-TUTEE DALAM BERMAIN PANJATAN BAGI ANAK TAMAN KANAK KANAK KELOMPOK A

Isi Artikel Utama

Achmadi .

Abstrak

Bermacam-macam model pembelajaran yang dapat dilakukan untuk pelayanan anak usia dini. Setiap penerapan dari berbagai model pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan. Misalnya kelemahan model pembelajaran dalam kegiatan bermain out door (panjatan) masih sering menimbulkan banyak permasalahan. Misalnya masalah yang sering terjadi: Anak harus dipaksa untuk bermain karena tidak berani. Bila berani bermain, anak selalu mengalami permasalahan, apakah berebut (tidak mau saling mengalah), terpeleset atau jatuh, dan terbentur. Bertolak dari permasalahan   tersebut maka penulis  ingin membahas keuntungan dan kelemahan  tentang pengetrapan model pembelajaran kooperatif tutor tutee dalam bermain panjatan (out door) bagi anak usia dini. Pembahasan ini bersumber dari hasil penelitian penulis. Adapun  target yang diperoleh melalui model pembelajaran ini antara lain: 1. Anak usia dini mau dan berani bermain di out door (panjatan). 2. Anak bisa bermain dengan  aman tidak (berebut, terbentur, terpeleset serta terjatuh). 3. Anak bermain  dengan cara mau bersosial dengan baik, yakni bisa melakukan gotong royong terhadap sesama teman. 4. Anak bisa mengatasi kerumitan dan kesulitan pada saat bermain out door (panjatan). Penelitian yang penulis gunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan model tutor-tutee.  Desain penelitiannya mengetrapkan control-group post tes only design. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan tes unjuk kerja, observasi. Tahapan yang dilakukan terhadap penerapan modifikasi model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan out door untuk anak usia dini ini  meliputi: perumusan tujuan, pembentukan kelompok, penjabaran tugas tutor-tutee, penyelesaian tugas kelompok, dan mengadakan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tutor-tutee sangat bermanfaat dan efektif guna menyelesaikan kerumitan dan permasalahan dalam bermain out door (panjatan) bagi anak usia dini.

 

Kata kunci: Main panjatan, model pembelajaran kooperatif

Rincian Artikel

Referensi

  1. Adi Suryanto, Abdul Gafur, Sudarsono, (2013) Model Evaluasi Program Tutorial Tatap Muka UT, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan , tahun 17, Nomor 2, hal 199
  2. Direktorat Pembinaan Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar,(2008), Pengembangan Model Pembelajaran di Tman Kanak Kanak, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Menengah Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Direktorat Pembinaan TK dan SD
  3. Dwi Priyo Utomo, (2011), Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Matematika yang berorientasi pada kepribadian siswa di SD, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP), Volume 8, Nomor 2 ,Oktober 2011, hal. 145
  4. Ibrahim, M., Fida R., Mohamad Nur dan Ismono, 2005, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: PSMS UNESA.
  5. Luluk Asmawati, dkk (2008), Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta, Penerbit Universitas Terbuka
  6. Masroh Hidajati, (2011), Meningkatkan Motivasi dan hasil belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperative Think Pair Share Siswa Kelas 9 A SMP Negeri 2 Sukodono, Jurnal Wahana, Jurnal Ilmiah Sains & Ilmu Pendidikan, Volume 56, Nomor 1, halaman 80 – 90
  7. Montolalu, B. E. F. (2010). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
  8. Rusdinal & Elizar , (2005), Pengelolaan Kelas di Taman Kanak Kanak, Jakarta, Depdiknas
  9. Sujiono, Yuliani Nurani, (2005),Menu Pembelajaran Anak Usia Dini, Jakarta, Citra Guruan, 2005
  10. Sri Anitah, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
  11. Yusdiana, (2014), Peningkatan Kecerdasan Interpersonal melalui Pembelajaran Kooperatif, Jurnal
  12. Pendidikan Usia Dini, Vol. 8 Edisi 2 ,Jakarta Nopember