Well-Being: Studi sosiodemografi di Ambon

Penulis

  • Desi Desi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana
  • Shiren Junet Tomasoa
  • Simon Peter Soegijono Universitas Kristen Indonesia Maluku

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v2i2.947

Abstrak

Abstrak

Well-being diartikan sebagai suatu keadaan positif yang memungkinkan seseorang, kelompok, ataupun suatu negara menjadi sejahtera. Kondisi ini sangatlah penting untuk dicapai dan terus ditingkatkan karena setiap orang memiliki tujuan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dan mengarah pada kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara profil sosiodemografi (usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan) dengan tingkat well-being  yang diukur dari 3 hal yaitu afek positif dan negatif, pemikiran positif dan negatif serta kesejahteraan psikologis masyarakat Kota Ambon khususnya di RT 004/03 Kelurahan Batu Gajah Kecamatan Sirimau. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis uji korelasi Pearson Product Moment sedangkan pengumpulan data menggunakan kuesioner well-being yaitu Scale of Positive and Negative Experince (SPANE), Positive Thinking Scale (PTS), dan Scale of Psychological Well-Being (PWB) yang selanjutnya diadaptasi ke bahasa Indonesia. Hasil penelitian yang ditemukan dalam profil sosiodemogarafi menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah responden pada usia produktif 17-25 tahun (36%), berjenis kelamin laki-laki (52,7%), pendidikan SMA (74,1%), tidak bekerja (37,5%), berpendapatan Rp. 500.001- 1.500.000 (30%) dan status pernikahan menikah (48,2%). Sebanyak 46,4% responden menilai bahwa mereka sering mengalami afek positif, 69% responden memiliki pemikiran paling positif dan memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi sebanyak 66% responden. Tidak ada hubungan antara afek positif dan negatif serta pemikiran positif dan negatif terhadap sosiodemografi kecuali pada pekerjaan terhadap pemikiran positif dan negatif. Ada hubungan yang signifikan pada variabel sosiodemografi usia dan pekerjaan terhadap kesejahteraan psikologis.

Kata Kunci: Profil sosiodemografi, well-being

Biografi Penulis

Desi Desi, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Satya Wacana

Simon Peter Soegijono, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Universitas Kristen Indonesia Maluku

Referensi

Amawidyati S A G, Utami M S. (2007). Religiutas dan psychological well-being pada korban gempa. Jurnal Psikologi, 2 (34), 164-176

Ariyanti, D S. (2015, February 05). Penduduk di 3 provinsi ini paling bahagia se- Indonesia. Media Online; Kabar24bisnis.com, 05 februari, 2015. Retrieved from http://kabar24.bisnis.com/read/20150205/15/399268/penduduk-di-3-provinsi-ini-paling-bahagia-se-indonesia

Boere, C. G. (2006) Personality theories Erik Erikson 1902-1994. Psycholgy Departement Shippensburg University, 1-17

Djabumir, N. (2016). Hubungan antara family functioning dan psychological wellbeing pada emerging adulthood. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 5(1), 1-16

Diener Ed, Wirtz D, Diener R B, Tov W, Prieto C K, Choi DW, Oishi S. (2009). New measures of well-being. In: Diener E. (eds) Assesing Well-Being. Social Indicators Research Series 39, 247-266. doi: 10.1007/978-90-481-2354-4_12.

Diponegoro A M, Mulyono. (2015). Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi kebahagiaan pada lanjut usia suku Jawa di Klaten. Psikopedagogia, 4 (1), 13-19

Efilda D, Lestari Y I, Diamera A, Angraeni R, Islami S. (2014). Hubungan baik dengan orang yang signifikan dan kontribusinya terhadap kebahagiaan remaja Indonesia. Jurnal Psikologi, 10 (2), 66-73

Fiona. (2015). Wellbeing concepts and challenges. Discussion paper; Sustainable development research Network.

Indikator kesejahteraan rakyat Kota Ambon 2015: Badan pusat statistik Kota Ambon. Retrieved from https://ambonkota.bps.go.id/

Keyes, C L M., Ryff, C D., and Shmotkin, D. (2002). Optimizing well-being : The empirical encounter of two traditions. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (6), 959â€97

Karasawa, Churchan K B, Markus H R, Kitayama S S, Dienberg L G, Radler B T, Ryff, C. D. (2011). Cultural perspectives on aging and well-being: A comparison of Japan and the U.S. Int J Aging Hum Dev, 73 (1): 73-98. doi: 10.2190/AG.73.1.d

Oktavinur S S, Fikri H T. (2017). Kebahagiaan pada istri yang menjalani pernikahan jarak jauh. Jurnal PSYCHE 165 fakultas psikologi, 10(1), 19-28

Profil Kesehatan Maluku. (2014). Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

Ryff, C. D. (1995) Psychological well-being in adult life. Cambridge University Press, 4(4), 99-104

Ryff, C. D, Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727

Royo, M. G & Velazco, J. (2006). Exploring the relationship between happiness, objective and subjective well-being: Evidence From Rural Thailand. WeD Working Paper 16

Rahayu T P. (2016). Determinan kebahagiaan di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 19(1), 149-170

Redaksi. Indeks kebahagiaan diperoleh secara subjektif. (2015). Media Online; Tribun-Maluku.com, 03 Maret 2015. Retrieved from http://www.tribun-maluku.com/2015/03/indeks-kebahagiaan-diperoleh-secara.html

Steger, M F., Kashdan, T. Oishi, S. (2008). Being good by doing good: daily eudaimonic activity and well-being. Journal of Research in Personality, 42(1), 22-42

Susetyo Y F, Faturochman, Kumara A, Saptandari E W, Istiqomah N A, Kisriyanti A, Helmi A F, Pertiwi Y G, et al. (2012). Psikologi untuk kesejahteraan masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Simarmata N. (2015). Pengaruh kepuasan kerja terhadap well-being karyawan in Pt. Intan havea industry, Medan. 2015. Jurnal Psikologi Universitas HKBP Nommensen, 1(1), ISSN : 2460-7835

Wenas G E, Opod H, Pali C. (2015). Hubungan kebahagiaan dan status sosial ekonomi keluarga di keluraham artembaga II Kota Bitung. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3(1), 532-538

Yulianti A, Harmaini. (2014). Peristiwa- peritiwa yang membuat bahagia. Jurnal Ilmiah Psikologi, 2 (1), 109-119

Unduhan

Diterbitkan

2018-01-06