Pendampingan Pemanfaatan Toga Menjadi Produk Bernilai Ekonomi dalam Rangka Penguatan Program Asuhan Mandiri di Kabupaten Lamongan

Penulis

  • Idha Kusumawati Departemen Ilmu Kefarmasian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • Suciati Suciati Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Pratiwi Soesilawati Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
  • Aty Widyawaruyanti Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Retno Widyowati Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Tutik Sri Wahyuni Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Neni Purwitasari
  • Rice Disi Oktarina Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Subhan Rullyansyah Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhamadiyah Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/hm.v3i1.12901

Abstrak

Kegiatan asuhan mandiri Toga atau yang juga dikenal dengan asman TOGA diintegrasikan dengan program PKK yang dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh kader Asman dan didampingi fasilitator dari Puskesmas. Program ini dibawah pembinaan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Desa Canditunggal yang terletak di wilayah Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan mempunyai kebun TOGA yang asri terbentang di tengah jalan desa. Kebun TOGA ini merupakan hasil kegiatan ibu-ibu PKK yang juga merupakan kader asman TOGA. Pada awalnya kebun TOGA ini hanya untuk keindahan saja. Untuk itu pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kali ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK tersebut agar dapat memanfaatkan TOGA khususnya dalam membuat produk dari daun katuk menjadi produk bernilai ekonomi untuk memperbanyak ASI. Kegiatan dilakukan dengan pemberian materi dan pelatihan pembuatan produk. Antusiasme, kreatifitas dan inovasi dari ibu-ibu PKK kader asman TOGA Desa Canditunggal ini merupakan potensi yang sangat besar untuk keberhasilan pemanfaatn TOGA untuk menciptakan produk-produk yang bernilai ekonomi.  

Kata Kunci: Asman, daun katuk, TOGA

Referensi

Ahdani, S. (2014). Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Bagi Kesehatan Di RT 02 RW 02 Desa Maron Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Ponorogo : Universitas Muhamadiyah Ponorogo.

Biofarmaka IPB. 2015. Tanaman Obat. Bogor: Pusat Studi Biofarmaka

Effendi, M. 2013. Pemanfaatan Sistem Pengobatan Tradisional (Battra) di Puskesmas. Surabaya: FISP-UNAIR.

Gayathramma K et al. 2012. Chemical Constituents And Antimicrobial Activities Of Certain Plant Parts of Sauropus androgynus L. International Journal of Pharma and Bio Sciences Vol. 3(2):561- 566.

Nurjanah, S et al. 2017. Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Sauropus androgynus (L) Meer (Katu) Dengan Peningkatan Hormon Prolaktin Ibu Menyusui Dan Perkembangan Bayi Di Kelurahan Wonokromo Surabaya. JIK, Vol. 10, No. 1, hal 24-35.

Nurmayulis & Hermita, N. 2015. Potensi Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Pekarangan Oleh Masyarakat Desa

Cimenteng Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Jurnal Agrologia, 4(1), 1-7

Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pada pasal 70

Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga Dan Keterampilan

Permenkes RI Nomor 6 Tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia.

Tiara SM & Muchtaridi. 2018. Aktivitas Farmakologi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr). Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 2. Hal 398- 405

Unduhan

Diterbitkan

2022-04-30

Terbitan

Bagian

Artikel