Pengobatan Luka Gores Pada Mencit Menggunakan Ekstrak Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L)

Authors

  • Salmawati Salmawati Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya
  • Ruspeni Daesusi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/jpb.v7i1.3930

Keywords:

Kata kunci, Ekstrak minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.), mencit (Mus musculus), kesembuhan luka gores.

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L) terhadap kesembuhan luka gores pada mencit (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan kontrol grup desain dan rancangan acak kelompok (RAK) dari 24 mencit dilakukan randomisasi dengan cara acak lengkap, terdiri dari 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak minyak bunga cengkeh 25 %, 50%, 75%, 100% dan variabel terikatnya adalah kesembuhan luka gores mencit (Mus musculus) dengan parameter skor rata-rata gabungan dari tingkat eritema dan terbentuknya jaringan baru. Teknik analisis data menggunakan uji Kruskal-wallis dilanjutkan uji Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak minyak bunga cengkeh berpengaruh terhadap kesembuhan luka gores pada mencit (Mus musculus) dengan rata-rata skor kesembuhan luka sebanyak 2,225; konsentrasi 50 % sebanyak 2,175; konsentrasi 75 % sebanyak 2,325; konsentrasi 100 % sebanyak 2,45; kontrol positif (betadine) sebanyak 2,1875 dan kontrol negatif (aquades) sebanyak 1,975. Perlakuan yang paling efektif yaitu pemberian ekstrak minyak bunga cengkeh dengan konsentrasi yang paling rendah yaitu 25%.

 

References

Asep, S.A. (2014). Jurnal Entropi Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains ISSN 1907- 1965. Luka Peradangan dan Pemulihan. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo.

Badan Standar Nasional Indonesia.(2006). SNI 06-2387-2006 Tentang Minyak Bunga Cengkih.

Haryono Bambang, S.T.P., Sucipto. (2013). Cengkih. Jakarta : PT Trisula Adisakti.

Kalangi Sonny, J. R. (2013). Histofisologi Kulit. Manado : Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.

Kataren, S., (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka

Najiyati, S., Danarti. (2003). Budi daya dan Penanganan Pascapanen. Jakarta : Penebar Swadaya.

Nurjannah, D. A. R, Retnowati, U. P, & Juswono.(2013). Aktivitas Antioksidan dari Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) Kering Berdasarkan Aktivitas Antiradikal yang Ditentukan Menggunakan ESR, Kimia Student Journal. Malang : Universitas Brawijaya.

Nurdjannah, N., Hidayat, T.(1994). Pengaruh Cara dan Waktu Distilasi terhadap Mutu Minyak Bunga Cengkeh. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 9(2).

Nurdjannah, N. (2004). Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Bogor : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Indonesian Center for Agricultural Postharvest Research and Development.

Rofita, K. (2017). Pengaruh Salep Ekstrak Daun Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger (Lem) G.Don) Pada Luka Sayat Tikus Putih (Rattus norvegius) Galur Spragueb Dawley dan Implementasinya Sebagai Media Edukasi Masyarakat. Surabaya : Perpustakaan Universitas Muhammadiyah.

Sjamsuhidajat,R., Wim de Jong. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3.Jakarta : EGC.

Sonny, J.R., Kalangi. (2013). Jurnal Biomedik (JBM) Histofisoligi Kulit. Manado : FK Universitas Sam Ratulangi.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabet.

Thomas, A.N.S. (1992). Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta : Kansius (Anggota IKAPI).

Towaha Juniaty. (2012). Manfaat Eugenol Cengkeh Dalam Berbagai Industri di Indonesia. Sukabumi : Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Indonesian.

Vincent, R. (2012). Pemanfaatan Eugenol Sebagai Bahan Dasar Sintesis Senyawa (E)-1-(5-Alil-2-Hidroksi-3-Metoksifonil) 3-(2,5-Dimetoksifenil) Prop-2-Enon. Surabaya : Perpustakaan Universitas Airlangga.

Published

2019-04-27

Issue

Section

Artikel