Isi Artikel Utama

Abstrak

Tangkal Furniture merupakan suatu bisnis yang tercipta melalui ide kreatif terhadap suatu inovasi mengenai konsep pembuatan furniture. Banyak masyarakat yang menggunakan furniture dengan pilihan bahan baku kayu. Begitupun dengan Tangkal memilih bahan baku kayu dengan jenis Trembesi. Tangkal Furniture ini berlokasi di Jalan Cisaranten Wetan Kecamatan Cinambo Kota Bandung. Lokasi ini kurang memadai karena tidak berada di pinggir jalan umum atau jalan besar dan sulit diakses oleh konsumen bila menggunakan kendaraan roda empat. Tempat produksi masih bergabung dengan rumah tinggal sehingga memiliki keterbatasan tempat. Masalah utama yang dialami oleh Tangkal Furniture adalah kurangnya peralatan untuk menunjang proses produksi, kesulitan dalam menggarap pemasaran melalui media sosial maupun direct marketing (pemasaaran langsung) dan menentukan segmentasi pasar, kurangngnya teknik pemasaran dalam menentukan segmen menengah ke atas dengan kualitas bahan baku trembesi, serta pencatatan keuangan yang belum memadai. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini fokus pada perapihan pencatatan keuangan melalui pelatihan penyusunan laporan keuangan berbasis EMKM dan melakukan pendampingan dalam menentukan segmentasi, target dan posisi pasar yang selanjutnya menentukan media promosi yang tepat untuk memasarkan produknya.

Kata Kunci: omset; siApik; media sosial.

 

Strategies to Increase Turnover Tangkal Furniture Through Utilization of Information Technology and Improvement Financial Records

ABSTRACT

Tangkal Furniture is a business that is created through creative ideas for an innovation regarding the concept of making furniture. Many people use furniture with a choice of wood raw materials. Likewise with Tangkal choosing wood raw materials with the Trembesi type. Tangkal Furniture is located on Jalan Cisaranten Wetan, Cinambo District, Bandung City. This location is inadequate because it is not on the side of a public road or big road and is difficult for consumers to access when using a four-wheeled vehicle. The production site is still joined by a residence so it has limited space. The main problems experienced by Tangkal Furniture are the lack of equipment to support the production process, difficulty in working on marketing through social media and direct marketing (direct marketing) and determining market segmentation, lack of marketing techniques in determining the middle to upper segment with quality raw materials of trembesi, and inadequate financial records. This method of implementing community service activities focuses on tidying up financial records through training in preparing EMKM-based financial reports and providing assistance in determining segmentation, targets and market positions which further determine the appropriate promotional media to market its products.

Keyword: omzet, siApik, social media.

Kata Kunci

Omset siApik Media Sosial

Rincian Artikel

Referensi

  1. Bahri, S. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  2. Erdogmus, I. E., dan Mesut Cicek. (2012). The Impact of Social Media Marketing on Brand Loyalty. International Strategic Management Conference. Vol. 58.
  3. Hery, (2007). Siklus Akuntansi Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  4. Hutter, K, et al (2013). The impact of user interactions in social media on Brand awareness and purchase intention : the case of MINI on Facebook. Journal of Product & Brand Management. Vol 22 Iss 5/6 pp 342-351.
  5. Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing, 14th Edition. United States of America: Pearson.
  6. Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principles of Management. England: Pearson.
  7. Kotler, P., & Lane, K. K. (2016). Marketing Management 25th Edition. England: Perason Education.
  8. Rahayu, S., Ramadhanti, W., & Widodo, T. (2020). Akuntansi Dasar Sesuai Dengan SAK EMKM. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Sibarani, C., Armayanti, N., Irwansyah, & Suharianto, J. (2019). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Yayasan Kita Menulis.
  10. Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). SAK. Standar Akuntansi Keuangan Mikro, Kecil dan Menengah. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia.