Isi Artikel Utama

Abstrak

Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah terkait pembinaan penyembelihan hewan qurban adalah masih banyak masyarakat yang tidak melaporkan ke pemerintah setempat penyembelihan hewan qurban selain itu jumlah petugas yang tidak sebanding dengan luas wilayah dan banyaknya lokasi penyembelihan pada waktu yang bersamaan sehingga sulit untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan ke masyarakat agar dapat menyediakan daging hewan qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta layak bagi masyarakat yang mengkonsumsi. Salah satu cara yang dilakukan yaitu melalui pembentukan kader penyedia daging hewan qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta Layak bagi Masyarakat pada Mesjid. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan diikuti sebanyak 14 mesjid dan 100 orang kader se Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Hasil monitoring evaluasi diketahui bahwa salah satu titik kritis yang harus menjadi perhatian dan perlu ditingkatkan oleh pada kader tersebut adalah penanganan daging qurban meliputi setelah penyembelihan.

Kata Kunci: Takmir Mesjid, Daging Qurban, ASUH, Layak


Assistance of the Takmir of the Mosque in Providing Sacrificial Meat that is FARE (Safe, Healthy, Whole, Halal) and Appropriate

ABSTRACT

One of the government's obstacles regarding the development of sacrificial animal slaughter is that there are still many people who do not report to the local government the slaughter of sacrificial animals. Also, the number of officers is not proportional to the area of the area and the number of slaughtering locations simultaneously, so it is difficult to carry out further training. Therefore an effective method is needed to increase knowledge to the public to provide ASUH (Safe, Healthy, Whole, and Halal) qurban meat and suitable for those who consume it. One way to do this is through the assistance of mosque takmirs to provide ASUH (Safe, Healthy, Whole, and Halal) qurban meat and is appropriate for the community at the mosque. The entire series of activities consisting of location surveys, preparation and coordination, training implementation, and monitoring evaluation were carried out from March to August 2019. The training consisted of theory and practice, which lasted for 2 days attended by 100 mosque takmirs from 14 mosques in Rappocini District, Makassar City. The monitoring and evaluation results show that one of the critical points that should be of concern and need to be improved by mosque takmirs is the handling of qurban meat, including the stages after slaughter.

Keywords: Mosque takmirs, Meat Qurban, ASUH, Appropriate


Kata Kunci

Kaderisasi Mesjid Daging Qurban ASUH Layak

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Aminah Hajah Thaha, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Jurusan Ilmu Peternakan - Fakultas Sains dan Teknologi

Andi Suarda, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Jurusan Ilmu Peternakan - Fakultas Sains dan Teknologi

Andi Mulia, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Jurusan Ilmu Peternakan - Fakultas Sains dan Teknologi

Muh Ali Arsyad, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan - Lektor

Referensi

  1. Abdullah, M. 2016. Qurban: Wujud Kedekatan Seorang Hamba Dengan Tuhannya. Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim, 14(1):109-116
  2. Anamuli, E.R.B., Detha, A.I.R., Wuri, D.A. 2016. Pengaruh Faktor Pengistirahatan Ternak Sebelum Pemotongan Terhadap Kualitas Daging Sapi Di Rumah Potong Hewan Oeba Berdasarkan Nilai Ph Dan Daya Ikat Air. Jurnal Veteriner Indonesia, 1(1):21-33.
  3. Awaludin, A., Nugraheni, Y.R., Nusantoro, S. 2017. Teknik Handling dan Penyembelihan Hewan Qurban. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan, 2(2) 84-87.
  4. Baits, A. N. 2008. Fiqih Qurban. https://muslim.or.id/446-fiqih-qurban.html [diakses 30 Agustus 2019]
  5. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2013. Pedoman Penyembelihan Hewan Qurban yang Halal dan Baik. Kementrian Agama, Jakarta.
  6. Kuntoro, B., Maheswari, R.R.A., Nuraini, H. 2013. Mutu Fisik dan Mikrobiologi Daging Sapi Asal Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan, 10(1):1-8.
  7. Mellor D. J. 2016. Updating Animal Welfare Thinking: Moving beyond the "Five Freedoms" towards "A Life Worth Living". Animals : an open access journal from MDPI, 6(3):1-20.
  8. [Menkes RI] Menteri Kesehatan RI. 2018. Jamin Kualitas Daging Kurban, Pemerintah Terapkan Standar ASUH. http://www.depkes.go.id/article/print/18081600001/jamin-kualitas-daging-kurban-pemerintah-terapkan-standar-asuh-.html [diakses 13 September 2019]
  9. [Menkes RI] Menteri Kesehatan RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX /1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
  10. [Menkes RI] Menteri Kesehatan RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1405/MENKES/SK/XI /2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
  11. Pisestyani, H., Dannar, N. N., Santoso, K., Latif, H. 2015. Kesempurnaan Kematian Sapi setelah Penyembelihan dengan dan tanpa Pemingsanan Berdasarkan Parameter Waktu Henti Darah Memancar. Acta Veterinaria Indonesiana, 3(2): 58-63.
  12. Swacita, I.B.N. 2017. Modul 1 : Technical Training on Meat Inspector (Keurmaster) Pemeriksaan Kesehatan Ternak Sebelum Dipotong. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali.
  13. Wahyu, W. 2010. Kesejahteraan Hewan Bagi Kesehatan Manusia. Profauna Indonesia. http://www.profauna.org/content/id/aware/kesejahteraan_hewan_bagi_kesehatan_manusi a.html [diakses 30 Agustus 2019]