Isi Artikel Utama

Abstrak

Salah satu permasalahan pelik yang dialami oleh para konselor sekolah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo adalah rendahnya keterampilan konseling. Hal ini karena sebagian besar mereka tidak berlatarbelakang pendidikan sarjana bimbingan dan konseling. Selama ini, proses konseling dilakukan dengan cara yang lebih mirip dengan pemberian nasehat daripada konseling profesional. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan esensial konseling untuk para konselor dimaksud. Melalui pelatihan ini, diharapkan agar para konselor dapat meningkatkan: (1) keterampilan mendengarkan secara aktif; (2) keterampilan mempengaruhi; dan (3) keterampilan pemberian bantuan pemecahan masalah melalui prosedur-prosedur konseling secara umum. Kegiatan inidilaksanakan dengan menggunakan pendekatan structured learning approach (SLA) dengan sistem In, On, dan In. Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan dilaksanakan selama tiga bulan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatanpengetahuan dan keterampilan konseling para peserta. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan skor-skor pengetahuan dan keterampilan mereka ke arah yang lebih baik.

Kata Kunci:keterampilan esensial konseling; bimbingan dan konseling; structured learning approach


Counseling Essential Skills Training for School Counselors with a Structured Learning Approach

 

ABSTRACT 

One of the most compliacated problems of school counselors in Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo is the lack of their counseling skills. This is because their educational background is not related to guidance and counseling. Prior to this program, their counseling service was carried out in a way that could be called advice giving rather than professional counseling. Based on the situation, the program aims to improve the essential counseling skills of the counselors. The program is expected to improve the counselors’: (1) active listening skills; (2) influencing skills; and (3) skills in providing problem solving. The program is implemented with a structured learning approach (SLA) and In-On-In procedure. Overall, the entire program was carried out in three months. The result of the program is the improvement of the counselors’ understanding and skills in giving counseling service.

Keywords: essential counseling skills; guidance and counseling; structured learning approach

Kata Kunci

keterampilan esensial konseling bimbingan dan konseling structured learning approach

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Diniy Hidayatur Rahman, Universitas Negeri Malang

Jurusan Bimbingan dan Konseling

Widya Multisari, Universitas Negeri Malang

Jurusan Bimbingan dan Konseling

Devy Probowati, Universitas Negeri Malang

Jurusan Bimbingan dan Konseling

Referensi

  1. Damayanti, N. 2015. Pengembangan Panduan Pelatihan Keterampilan Menyusun Perencanaan Hidup dengan Strategi Structured Learning Approach (SLA) untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Skripsi, tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang
  2. Handarini, D. 2000. Pengembangan model pelatihan keterampilan sosial bagi siswa Sekolah Menengah Umum Terpadu. Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang
  3. Ivey, A.E., Ivey, M.B., & Zalaquett, C.P. 2010. Intentional Interviewing & Counseling. Belmont, CA: Brooks/Cole, Cengage Learning.
  4. Janu, A. 2011. Riset Evaluatif Penyelenggaraan Layanan Konseling di SMA Se-Kota Malang. Tesis, tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
  5. Lambert, M. J. 1992. Implications of outcome research for psychotherapy integration. Dalam J. C. Norcross & M. R. Goldstein (Eds.), Handbook of Psychotherapy Integration (hlm. 94-129). New York: Basic Books.
  6. Mulawarman. 2017. Buku Ajar Pengantar Keterampilan Dasar Konseling bagi Konselor Pendidikan. Semarang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang.
  7. Rudati, I. 2018. Pengembangan panduan pelatihan keterampilan menyelesaikan konflik secara konstruktif untuk mencegah bullying bagi siswa SMP dengan menggunakan model Structured Learning Approach (SLA). Skripsi, tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang.
  8. Saud, S., Saleh, N., Asnur, M. N. A. 2018. Dampak Experiential Learning dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Artikel ini Dipresentasikan pada Seminar Nasional Dies Natalis UNM Ke 57, di Makassar, tanggal 9 Juli 2018.
  9. Siregar, M. M. 2014. Penerapan Metode Sosiodrama untuk Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta.
  10. Sholihah, M., Utaya, S., Susilo, S. 2016. Pengaruh Model Experiential Learning terhadap Kemampuan Berpikir Siswa SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, 1(11): 2096-2100.