GAMBARAN KESEJAHTERAAN KOMUNITAS PEMULUNG DI SURABAYA

Isi Artikel Utama

Risky Tangguh Ramadhan
Erina Audia Asmarini
Nur Ifkariyati

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terbentuknya komunitas pemulung secara mendalam dan dampaknya terhadap masyarakat pemulung sebagai penyejahteraan dengan kemajuan sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Responden penelitian ini adalah komunitas pemulung di Surabaya. Pengumpulan data menggunakan wawancara yang disusun berdasarkan paradigma kesejahteraan sosial meliputi pembentuk lingkungan sosial, pembentuk karakter komunitas pemulung, pembentuk kesejahteraan komunitas pemulung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemulung dipandang negatif seperti sampah atau mengotori lingkungan warga sekitar sehingga keberadaan pemulung dianggap dapat mengganggu kehidupan orang di sekitarnya, pemulung dipandang sebagai masalah besar karena tinggal di tempat yang kurang layak sehingga terciptanya komunitas pemulung untuk pembentukan karakter pemulung, kurangnya kesejahteraan pemulung karena keterbatasan ekonomi sehingga mereka bersikap fatalisme atau pasrah dengan keadaan yang sedang dialami.

 

Kata Kunci : Kesejahteraan Sosial, Komunitas Pemulung, Surabaya.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Angraini, R., Ersya, M. P., Irwan, I., & Luthfi, Z. F. (2018). Meningkatkan Kesadaran Hukum melalui Pembelajaran Ilmu Hukum di Perguruan Tinggi. Journal of Civic Education, 1 (3), 297-308.
  2. Asnah. (2015). Faktor Pendorong dan Penarik Pemulung di Kecamatan Pontianak Tenggara. Sociologique, Jurnal Sosiologi, 3(3).
  3. Chotim, E. E. (2020). Pembangunan Berkelanjutan dengan Dimensi Ekonomi, Ekologi, dan Sosial di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mea (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 4 (1), 462-481.
  4. Hafiza, S., & Mawarpury, M. (2019). Kesejahteraan Subjektif pada Pemulung : Tinjauan Sosiodemografi. Gadjah Mada Journal Of Psychology, 5 (2), 139-150.
  5. Husna, N. (2014). Ilmu kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian Dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 20 (1).
  6. Huzaimah, S. (2020). Kehidupan Sosial Ekonomi Pemulung Di Tempat Pembuangan Ahir (TPA) Kelurahan Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta. 2 (1), 81–92.
  7. Jefriyanto, C. (2019). Pemulung Di Era Milenial. Jurnal Investasi Islam, 4 (1), 102-115.
  8. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia. No. 8 (2012). Pedoman Pendataan Dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dan Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial.
  9. Putri, I.S. (2016). Komunitas Pemulung di Makam Rangkah Keluruhan Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya. Skripsi. Universitas Negeri Sunan Ampel.
  10. Saidang, S., & Suparman, S. (2019). Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam Kelompok Sosial Antara Pelajar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 3 (2), 122-126.
  11. Saputera, Z., Rustanto, B., & Marwanti, T. M. (2019). Pemberdayaan Ekonomi Pemulung Melalui Daur Ulang Sampah. Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial (Lindayasos), 1 (1).
  12. Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
  13. Yusuf. (2015). Pola Kerja Pemulung dan Relasinya terhadap Kehidupan Sosial serta Kesejahteraan Pemulng di TPA Bukit Pinang Samarinda. ejournal Sosiatri-Sosiologi. 3 (4), 121-136.