Gerakan Sosial Keagamaan dan Pendidikan Awal Abad ke 20

Authors

  • Asrori Asrori Universitas Muhammadiyah Surabaya
  • Rusman Rusman Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam UM Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/ah.v8i1.13329

Abstract

Pendidikan Islam sudah berlangsung di Indonesia sejak lama. Dalam definisi yang agak longgar, pendidikan Islam bisa dikatakan sudah berlangsung sejak penetrasinya Islam ke teritorial ini. Hanya saja kegiatan pendidikan Islam baru dianggap fenomenal dan mendapat perhatian serius dari para historian pada fase jayanya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara. Pada masa kerajaan-kerajaan Islam eksistensi dan maju mundurnya aktivitas pendidikan Islam sepenuhnya tergantung pada struktur dan perhatian yang diberikan kerajaan kepadanya.

Lebih lanjut, dalam kenyataan di lapangan sangat terlihat jelas bahwa pendidikan Islam memperoleh support yang relatif baik dari para raja dan sultan muslim. Hal ini terbukti dengan jumlah saintis muslim dan literatur yang mereka tinggalkan sebagai khazanah klasik Islam Nusantara. Para saintis Nusantara bahkan diketahui telah membangun scientific network yang berwatak kosmopolitan, melibatkan pusat-pusat kegiatan ilmiah terkemuka di dunia Islam.

Pada abad ke-20 –setelah melalui proses panjang pembusukan sistem kerajaan Islam Nusantara dan jatuhnya teritori ini ke bawah kolonialisme bangsa-bangsa Barat–watak pendidikan Islam Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Memudarnya kerajaan secara langsung menjadikan sistem pendidikan tradisional terdisolvasikan; lalu keadaan ini diperburuk pula oleh misi kolonialisme yang pada intinya tidak menghendaki majunya pendidikan Islam. Terdisolvasinya sistem politik dan lemahnya social system umat Islam memaksa umat Islam mengorganisasikan pendidikan dalam unit-unit dan bahkan sub-sub unit yang lebih kecil dari masyarakat Islam.

Dengan kata lain, fragmentasi sosio-politik mengakibatkan fragmentasi sistem pendidikan. Salah satu aspek menarik dari totalitas proses ini adalah lahirnya sejumlah organisasi sosial keagamaan –Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS, Al-Jam’iyatul Washliyah, Al-Irsyad, dan lain-lain– yang menjadikan pendidikan sebagai bagian yang signifikan dari programnya.

Peranan dari organisasi-organisasi ini dalam menggagas, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan pendidikan Islam tidak saja telah berhasil memenuhi kebutuhan pendidikan umat Islam Indonesia, tetapi lebih dari itu juga telah memainkan peran yang lebih luas berdasarkan kondisi yang melingkupinya. Sejumlah penelitian telah dilakukan oleh para ahli berkenaan dengan berbagai organisasi ini.

Downloads

Published

2022-05-28

Issue

Section

Artikel